Trump Sahkan UU Akhiri Penutupan Pemerintahan Terpanjang dalam Sejarah AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2025, 18:18
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Tangkapan layar - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (26/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu, 12 November 2025, menandatangani undang-undang yang mendanai pemerintah hingga akhir Januari, menandai berakhirnya penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS.

"Para ekstremis di partai lawan bersikeras menciptakan penutupan pemerintahan terlama dalam sejarah Amerika, dan mereka melakukannya murni karena alasan politik," kata Trump di Gedung Putih saat menandatangani RUU anggaran.

"Ini bukan cara yang tepat untuk menjalankan negara. Saya harap kita semua sepakat bahwa pemerintah tidak boleh ditutup lagi," tambahnya.

Baca Juga: Trump: Sebentar Lagi Shutdown akan Berakhir

Penandatanganan tersebut dilakukan hanya beberapa jam setelah Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perjanjian bipartisan dengan hasil pemungutan suara 222-209. Sebelumnya, pada Senin, Senat juga telah memberikan persetujuan terhadap kesepakatan yang mengakhiri jeda pendanaan selama 43 hari. Pemerintah kini akan kembali beroperasi dengan tingkat pendanaan yang sama seperti sebelumnya hingga 30 Januari.

Undang-undang baru itu juga memuat paket alokasi dana selama tiga tahun yang mencakup sejumlah lembaga dan program penting, serta mengembalikan posisi para pegawai federal yang sempat diberhentikan selama masa penutupan.

Penutupan pemerintahan dimulai pada 1 Oktober setelah negosiasi terkait prioritas pengeluaran federal gagal mencapai kesepakatan. Ribuan pegawai federal terpaksa dirumahkan atau bekerja tanpa bayaran, sementara banyak layanan publik ditangguhkan atau dikurangi secara signifikan.

Baca Juga: Shutdown Pemerintah AS Lumpuhkan Penerbangan, 10.000 Lebih Jadwal Terganggu

Dalam dinamika politik yang melatarbelakangi krisis tersebut, Partai Demokrat berupaya menekan Partai Republik untuk memperpanjang subsidi perawatan kesehatan di bawah Affordable Care Act (ACA) serta membatalkan pemangkasan program Medicaid bagi warga berpenghasilan rendah yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump dan sekutu-sekutu Kongresnya awal tahun ini.

Namun, tidak satu pun dari tujuan tersebut tercapai selama masa penutupan. Partai Republik hanya menyetujui untuk mengadakan pemungutan suara di Senat mengenai kelanjutan subsidi ACA yang akan berakhir pada akhir tahun ini.

(Sumber: Antara) 

x|close