Presiden Meksiko Respons Ancaman Serangan dari Donald Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Nov 2025, 06:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. ANTARA/Anadolu/py. Arsip foto - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. ANTARA/Anadolu/py. (Antara)

Ntvnews.id, Meksiko City - Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan penolakan keras terhadap ancaman yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengisyaratkan kemungkinan tindakan militer ke wilayah Meksiko untuk memberantas peredaran narkoba oleh kartel. Sheinbaum menegaskan bahwa langkah tersebut tidak akan terjadi.

"Itu tidak akan terjadi," tegas Sheinbaum dalam konferensi pers terbaru, seperti dikutip dari AFP, Kamis, 20 November 2025.

Pernyataan tegas ini merupakan respons terhadap ancaman Trump sebelumnya, yang mengatakan bahwa dirinya siap melakukan "apa pun yang harus kami lakukan", termasuk serangan militer ke Meksiko, meskipun negara tersebut merupakan mitra ekonomi sekaligus sekutu penting AS.

Sheinbaum menekankan bahwa Meksiko menghargai hubungan internasional yang bersifat setara. "Kami tidak menginginkan intervensi oleh pemerintah asing mana pun. Ada kerja sama dan ada koordinasi, tetapi bukan subordinasi," ujarnya.

Baca Juga: Trump Sebut Siap Serang Meksiko, Ada Apa?

Mengutip sejarah, Sheinbaum mengingatkan kembali bahwa intervensi AS pada abad ke-19 pernah membuat Meksiko kehilangan sebagian besar wilayahnya. "Terakhir kali Amerika Serikat datang untuk melakukan intervensi di Meksiko, mereka telah merebut separuh wilayahnya," katanya.

Karena itu, ia kembali menegaskan posisi negaranya. "Kami tidak dapat mengizinkan intervensi," ucapnya.

Ancaman Trump muncul saat ia berbicara kepada wartawan pada Senin, 17 November 2025. Presiden AS itu menyatakan bahwa dirinya tidak keberatan memberikan izin serangan jika dianggap perlu. "Apakah saya akan melancarkan serangan di Meksiko untuk menghentikan narkoba? Tidak masalah bagi saya. Apa pun yang harus kita lakukan untuk menghentikan narkoba," katanya.

Trump melanjutkan dengan pernyataan bahwa langkah tersebut bisa dilakukan demi tujuan yang lebih besar.

"Saya tidak mengatakan saya akan melakukannya, tetapi saya akan bangga untuk melakukannya. Karena kita akan menyelamatkan jutaan nyawa dengan melakukannya," ujarnya.

Baca Juga: Peru Putus Hubungan Diplomatik dengan Meksiko

Sementara itu, ketegangan meningkat di kawasan Amerika Latin setelah AS mengerahkan kapal induk dan sejumlah aset militer ke dekat Venezuela untuk menekan Presiden Nicolas Maduro, yang dituduh Washington terlibat jaringan narkoba klaim yang ditolak keras oleh Maduro.

Hingga kini, pasukan AS telah menghancurkan lebih dari 20 kapal yang dicurigai sebagai penyelundup narkoba dan menewaskan sedikitnya 83 orang. Namun, belum ada bukti yang disampaikan publik untuk memperkuat klaim Pentagon bahwa kapal-kapal tersebut benar-benar terkait penyelundupan atau mengancam keamanan AS.

x|close