Ntvnews.id, Vatikan - Raja Charles dan Paus Leo mencatat sejarah di Kapel Sistina, Vatikan, dengan berdoa berdampingan, sebuah momen pertama kalinya bagi pemimpin Gereja Inggris dan Gereja Katolik, Kamis, 23 Oktober 2025 waktu setempat.
Di bawah lukisan agung The Last Judgment karya Michelangelo, Paus Leo mengucap, “Mari kita berdoa,” dan untuk pertama kalinya sejak masa Reformasi pada abad ke-16, doa itu juga diikuti oleh Raja Inggris. Demikian dilansir dari BBC, Jumat, 24 Oktober 2025.
Upacara tersebut diiringi lantunan musik dan doa bertema alam yang menggambarkan semangat persatuan lintas perbedaan teologis. Bagi Raja dan Ratu, momen ini juga memberi ketenangan di tengah sorotan media yang terus menyoroti isu seputar Pangeran Andrew selama kunjungan kenegaraan ke Vatikan.
Meski pertemuan ini sarat makna sejarah, tekanan media tetap terasa. Saat bertemu Paus, Raja Charles sempat berkelakar bahwa keberadaan kamera adalah “bahaya yang konstan.” Paus Leo menanggapinya santai, “Kau akan terbiasa,” ujarnya, sebuah respons ringan dari sosok yang juga kini hidup dalam sorotan dunia.
Baca Juga: Paus Leo XIV Beberkan Alasan Turki dan Lebanon untuk Tur Apostolik Perdananya
Kunjungan kenegaraan itu diwarnai sejumlah momen simbolis. Di Kapel Sistina, paduan suara Katolik dan Anglikan menyanyikan lagu dari lembar yang sama, simbol harmoni antara dua gereja yang dulu saling bermusuhan, namun kini menjadi sahabat dekat.
Bagi Raja Charles yang dikenal sebagai pecinta seni dan musik, kesempatan berdoa di ruang yang sarat sejarah itu menjadi pengalaman istimewa. Namun momen paling khusyuk terjadi ketika ia dan Ratu mengunjungi Gereja Santo Paulus di Luar Tembok, tempat keduanya turun ke makam Santo Paulus untuk berdoa dalam keheningan.
Di gereja megah itu, pasangan kerajaan berganti pakaian putih, tanda penghormatan setelah sebelumnya mengenakan busana hitam untuk audiensi dengan Paus. Kunjungan ini juga memiliki makna simbolik karena sebelum Reformasi, gereja tersebut erat kaitannya dengan monarki Inggris.
Baca Juga: Raja Charles III Sempat Dirawat di RS Gegara Efek Samping Obat Kanker
Kedua pemimpin agama kemudian saling bertukar hadiah: Raja Charles memberikan ikon bergaya Ortodoks kepada Paus Leo, sementara keduanya juga saling menganugerahkan gelar kehormatan.
Bagi Kerajaan Inggris, kunjungan ini menandai keberhasilan diplomatik yang sempat tertunda akibat kondisi kesehatan Paus Fransiskus. Namun lebih dari itu, pertemuan ini menyampaikan pesan abadi tentang rekonsiliasi, bahwa setelah berabad-abad perpecahan, kini Raja dan Paus dapat berdoa di sisi yang sama.
Paus Leo dan Raja Charles. (Reuters)