Pangeran Andrew Resmi Lepas Gelar Duke of York, Imbas Skandal Epstein Kian Dalam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Okt 2025, 08:25
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Pangeran Andrew Pangeran Andrew (BBC)

Ntvnews.id, London - Setelah lebih dari satu dekade menjadi sorotan karena skandal yang mencoreng nama kerajaan, Pangeran Andrew akhirnya melepaskan gelar kebangsawanannya sebagai Duke of York. 

Langkah itu diumumkan secara resmi pada Jumat, 17 Oktober 2025 menyusul tekanan publik yang terus meningkat akibat keterkaitannya dengan mendiang pelaku kejahatan seks asal Amerika Serikat, Jeffrey Epstein.

Dalam pernyataan tertulisnya, adik Raja Charles III itu mengakui bahwa tuduhan yang berulang terhadap dirinya telah “mengganggu kestabilan dan kehormatan keluarga kerajaan”. Ia menyebut keputusannya diambil demi kepentingan monarki dan publik Inggris.

“Saya memilih untuk mendahulukan tanggung jawab saya terhadap keluarga dan negara di atas segalanya,” ujar Andrew.

“Dengan restu Yang Mulia Raja, saya memutuskan untuk tidak lagi menggunakan gelar dan kehormatan yang selama ini saya sandang.”

Meski begitu, pria berusia 65 tahun tersebut menegaskan ia tetap membantah seluruh tuduhan yang pernah dilayangkan kepadanya.

Baca Juga: Inggris Tetapkan Google Berstatus Strategis, Siap Kenakan Aturan Ketat

Pangeran Andrew dulunya dikenal sebagai salah satu sosok paling karismatik di istana. Ia pernah bertugas dalam Perang Falklands dan meniti karier sebagai perwira Angkatan Laut Kerajaan. Namun, citra itu perlahan runtuh seiring skandal yang menyeret namanya sejak awal 2000-an.

Andrew pertama kali kehilangan jabatannya sebagai duta perdagangan Inggris pada 2011, lalu mundur dari semua tugas publik kerajaan pada 2019. Setahun kemudian, pada 2022, ia dilucuti dari gelar militer dan perlindungan resmi kerajaan setelah muncul tuduhan pelecehan seksual yang dia bantah keras.

Kasus itu mencapai puncaknya ketika Andrew menyetujui penyelesaian di luar pengadilan dengan Virginia Giuffre, perempuan yang menuduhnya melakukan pelecehan saat dirinya masih remaja. Giuffre, yang meninggal dunia pada April 2025, kembali menjadi bahan pembicaraan publik setelah memoar pribadinya dirilis dan memuat deskripsi mengganggu tentang pertemuannya dengan sang pangeran.

Dalam potongan buku yang dikutip The Guardian, Giuffre menyebut Andrew sebagai pria yang “meyakini memiliki hak atas tubuhnya.”

Survei terbaru lembaga YouGov menunjukkan 67% warga Inggris mendukung pencabutan seluruh gelar kerajaan Andrew, sementara hanya 13% yang menentang. Bahkan hanya 5% responden yang menilai sang pangeran secara positif, angka terendah di antara seluruh anggota keluarga kerajaan.

Meski gelar “Yang Mulia” kini resmi dicabut, Andrew tetap berstatus sebagai pangeran dan akan terus tinggal di Royal Lodge, kediamannya yang terletak di area Kastil Windsor. Namun, ia tidak lagi diundang dalam acara keluarga kerajaan, termasuk perayaan Natal di Sandringham.

Sementara kedua putrinya, Putri Beatrice dan Putri Eugenie, tidak terpengaruh oleh keputusan ini, mantan istrinya Sarah Ferguson otomatis kehilangan sebutan Duchess of York.

x|close