Selandia Baru dan Prancis Bahas Dukungan terhadap Negara Palestina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Sep 2025, 22:30
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Foto arsip - Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ratusan ribu warga Inggris turun ke jalan dalam unjuk rasa di London Inggris itu pada Sabtu , 11 November 2023 dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza. Foto arsip - Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ratusan ribu warga Inggris turun ke jalan dalam unjuk rasa di London Inggris itu pada Sabtu , 11 November 2023 dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza. (ANTARA)

Ntvnews.id, Ankara - Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters bersama Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot pada Kamis, 11 September 2025 membahas kondisi kemanusiaan di Gaza serta dukungan terhadap solusi dua negara bagi Palestina dalam sebuah pertemuan resmi.

Kementerian Luar Negeri Selandia Baru menyatakan diskusi tersebut berlangsung menjelang pengakuan kenegaraan Palestina oleh beberapa negara, termasuk Prancis, Inggris, Kanada, dan lainnya pada sidang Majelis Umum PBB akhir bulan ini. Australia juga telah mengumumkan akan mengambil langkah serupa.

Meski demikian, Selandia Baru belum memutuskan secara konkret apakah akan mengikuti langkah tersebut.

Baca Juga: Film Sore hingga Jumbo Sukses Lolos ke Tahap Awal FFI 2025

Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon bulan lalu mengecam serangan Israel di Gaza dan mengkritik rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menduduki wilayah tersebut.

"Saya pikir Netanyahu telah bertindak terlalu jauh. Saya pikir dia telah kehilangan akal sehatnya. Dan saya pikir Anda tahu, apa yang kita saksikan semalam, serangan di Kota Gaza, benar-benar tidak dapat diterima," ujar Luxon kepada wartawan di Wellington.

Selain isu Palestina, kedua diplomat juga menyinggung hubungan bilateral di bidang pertahanan dan ekonomi, solidaritas internasional untuk Ukraina, serta keterlibatan diplomatik Paris dengan Iran.

Baca Juga: DPR RI Dalami Sikap Calon Hakim Agung Soal Hukuman Mati untuk Sambo

(Sumber: Antara)

x|close