Ntvnews.id, Doha - Pemerintah Qatar mengecam keras serangan Israel ke wilayah Doha yang dinilai sebagai pelanggaran kedaulatan sekaligus hukum internasional, serta menegaskan akan bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk mencegah hal serupa terulang kembali.
Dalam program yang ditayangkan Al Jazeera, Rabu, 10 September 2025, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan sikap yang tidak menghargai mitra maupun sekutunya.
“Hal itu memperjelas bahwa para mediator dalam upaya perdamaian akan dikambinghitamkan alih-alih dilindungi,” ujarnya.
Meski demikian, ia menekankan bahwa serangan tersebut tidak akan menghalangi Qatar dalam melanjutkan peran untuk mencapai kesepakatan damai.
Baca Juga: PM Qatar: Kami Berhak Respons Serangan Israel Secara Terang-terangan
Al Ansari juga menyampaikan bahwa pihak Washington baru memberi informasi kepada Doha setelah serangan terjadi. Namun, Presiden AS Donald Trump kemudian memberi jaminan kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani bahwa insiden serupa tidak akan kembali terjadi.
Emir Qatar, lanjutnya, menegaskan serangan itu tidak akan dibiarkan tanpa respons. Ia berjanji mengambil seluruh langkah hukum dan diplomatik sebagai bentuk penegakan kedaulatan.
Qatar sendiri merupakan sekutu utama non-NATO Amerika Serikat, sekaligus tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di kawasan Timur Tengah.
(Sumber: Antara)