Menhut Raja Juli Antoni Dorong Peningkatan Kapasitas Manggala Agni

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Sep 2025, 16:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni saat memberikan sambutan di Balai P2SDM Wilayah III Rumpin, Kabupaten Bogor, Senin 8  September 2025. (ANTARA/HO-Kemenhut RI) Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni saat memberikan sambutan di Balai P2SDM Wilayah III Rumpin, Kabupaten Bogor, Senin 8 September 2025. (ANTARA/HO-Kemenhut RI) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan pentingnya memperkuat kapasitas Manggala Agni sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.

“Sebagai ujung tombak pengendalian karhutla, peran Menggala Agni sangat vital. Peningkatan kapasitas ini bukan sekadar pelatihan, melainkan investasi nyata bagi perlindungan hutan, masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan,” ujar Menhut Raja Antoni dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Upaya peningkatan kapasitas ini diwujudkan melalui Pelatihan Satuan Manggala Agni Reaksi Taktis Plus (SMART+) 2025. Pelatihan tersebut dipusatkan di Balai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) Wilayah III Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, serta Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan, Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan.

Dalam program ini, personel Manggala Agni didorong untuk memperkuat keterampilan teknis, mulai dari pemadaman api, patroli pencegahan karhutla, hingga manajemen operasi taktis. Selain itu, pelatihan juga menekankan peningkatan pengetahuan dalam pemanfaatan teknologi, seperti pendeteksian hotspot, koordinasi intelijen darat dan udara, sampai dengan penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Baca Juga: Kemenhut Susun Daftar Spesies Terancam Punah untuk Program Konservasi Nasional

“Jadilah ujung tombak yang tangguh dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Semoga kerja keras kita membawa hasil yang maksimal dan memberikan kontribusi nyata bagi kelestarian hutan Indonesia,” kata Menhut.

Di sisi lain, Raja Antoni mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga pekan pertama September 2025, terdapat 2.076 kejadian karhutla di berbagai wilayah yang berhasil ditangani Manggala Agni bersama pihak terkait. Dari Januari hingga 31 Agustus 2025, total luas lahan terbakar tercatat 213.984,51 hektare, terdiri dari 24.211,69 hektare lahan gambut dan 189.772,51 hektare lahan mineral. Provinsi yang paling terdampak antara lain Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatra Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat, dan Riau.

Lebih lanjut, Menhut menegaskan bahwa titik-titik kebakaran besar di Riau dan Kalimantan Barat telah berhasil dikendalikan dan kini memasuki status transisi. Hal tersebut dimungkinkan berkat sinergi antara Manggala Agni, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), TNI, serta Polri.

Baca Juga: Kemenhut dan IPB Kembangkan Biobank dan Teknologi Reproduksi untuk Satwa Liar Langka

“Kebakaran di Riau dan Kalimantan Barat dapat dikendalikan sehingga saat ini sudah memasuki status transisi, namun demikian, kewaspadaan perlu terus ditingkatkan,” kata Menhut.

“Penanganan karhutla dibantu oleh sinergi sektor daratan, udara, serta modifikasi cuaca. Ketahanan kita sebagai bangsa terlihat dari kolaborasi nyata antar instansi, dan semangat personel yang luar biasa,” imbuhnya.

 

(Sumber : Antara)

x|close