Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memberikan penjelasan terkait pemberitaan soal dirinya yang main domino dengan pembalak liar. Menurut Raja Juli, dirinya tak tahu dengan siapa dirinya bermain domino, karena saat itu banyak orang.
Mulanya, Raja Juli diajak oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, untuk datang ke posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
"Saya janjian bertemu Mas Menteri Karding. Mas Menteri Karding meminta saya 'nyamperin' beliau di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di mana beliau pada saat ini menjadi sekjennya," ujar Raja Juli dalam unggahan akun Instagram miliknya, @rajaantoni, Sabtu, 6 September 2025.
Ketika jumpa, Raja Juli berdiskusi dengan Karding. Hal itu dilakukan hanya berdua saja di ruang bagian belakang selama dua jam lebih.
"Tidak ada tema diskusi kami menyangkut kasus pembalakan liar sama sekali. Mendekati jam 24.00 saya pamit pulang kepada beliau," kata dia.
Sementara di ruang tamu, lanjut Raja Juli ramai sekali orang. Beberapa orang lainnya sedang bermain domino.
"Mas Menteri Karding dan saya diajak ikut main. Setelah dua kali 'putaran', saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding dan banyak orang yang ada di ruang tamu tersebut," tuturnya.
Raja Juli mengaku dirinya tidak kenal dengan dua pemain domino lainnya. Selain itu, tidak ada juga pembicaraan soal kasus apa pun pada saat itu.
"Setelah berita ini beredar, saya baru tahu bahwa salah seorang yang ikut main tersebut adalah Azis Wellang yang diberitakan sebagai pembalak liar," tuturnya.
Raja Juli menegaskan, baginya tidak ada sedikit pun ruang bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum di kawasan hutan. "Saya akan tegakan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar tanpa pandang bulu," jelasnya.
"Demikian yang dapat saya sampaikan dengan sebenar-benarnya, secara faktual menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi pada tengah malam beberapa hari yang lalu," imbuh Raja Juli.