Jaket Kinclong dan Sepatu Air Jordan Jadi Sorotan di Pertemuan Gibran dengan Ojol

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Sep 2025, 14:52
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Perwakilan Ojol dan Gibran Perwakilan Ojol dan Gibran (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Pertemuan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Minggu, 31 Agustus 2025 bukannya mendapat apresiasi, malah memicu tanda tanya publik.

Bukan jalannya dialog yang jadi perhatian, melainkan penampilan para pengemudi ojol yang dianggap terlalu rapi dan tak mencerminkan keseharian mereka. Dalam foto dan video yang beredar, salah satu pengemudi terlihat memakai sepatu merah yang disebut mirip Air Jordan 1 Low Gym Red.

Di pasar Indonesia, model ini dibanderol sekitar Rp1,8 juta hingga Rp2,5 juta. Atribut itu dinilai tidak wajar bagi pengemudi ojol yang umumnya identik dengan perjuangan ekonomi harian. Sorotan juga muncul terhadap jaket ojol yang tampak masih baru dan bersih.

“Jaket Pa Ojol pada msh baru semua ya? Kinclong2.. apa mgkn biar fresh pas msk istana wapres?” tulis pengguna Instagram.

“Kerenn ojol, jaketnya baru semua btw sepatunya mahal tuh,” timpal yang lain.

“Keren bgt ojol pake sepatu air jordan,” ungkap warganet.

Penampilan yang terlalu kinclong ini memicu dugaan bahwa para pengemudi yang hadir tidak benar-benar merepresentasikan kondisi lapangan. Sejumlah warganet bahkan menyebut pertemuan tersebut lebih menyerupai panggung pencitraan politik dibanding ruang penyampaian aspirasi.

Secara resmi, pertemuan antara Gibran dan delapan perwakilan ojol dari Gojek, Grab, Maxim, dan Indrive diklaim sebagai forum mendengar aspirasi. Pertemuan berlangsung lebih dari satu jam dengan suasana santai, kudapan tersaji di meja, dan Gibran tampak serius menyimak setiap masukan yang disampaikan.

Namun, di luar ruang pertemuan, narasi publik berjalan berbeda. Sepatu mahal dan jaket yang terlalu bersih justru mendominasi percakapan warganet, menutupi substansi agenda tersebut. Kritik menguat bahwa simbol-simbol itu mengikis kesan natural, sekaligus menguatkan anggapan pertemuan itu sekadar pertunjukan politik.

x|close