Ntvnews.id, Jakarta - Jumlah korban jiwa akibat serangan artileri dari pihak militer Thailand di wilayah perbatasan kembali bertambah. Kementerian Pertahanan Kamboja pada Selasa, 9 Desember 2025, mengonfirmasi bahwa tujuh warga sipil tewas dan 20 orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
“Menurut informasi awal dari otoritas provinsi, tembakan militer Thailand yang menyasar area sipil pada 8–9 Desember 2025 menewaskan tujuh warga sipil tak bersalah dan melukai serius 20 lainnya,” ujar kementerian itu dalam pernyataannya.
Kementerian Luar Negeri Kamboja juga menggelar rapat darurat untuk menyampaikan paparan lengkap mengenai insiden tersebut kepada sekitar 30 diplomat serta perwakilan dari tiga lembaga internasional, termasuk delegasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagaimana dilaporkan Khmer Times.
Baca Juga: Sekjen PBB Desak Thailand dan Kamboja Hindari Eskalasi Konflik Perbatasan
Otoritas Kamboja menegaskan bahwa tindakan militer Thailand tersebut dianggap melanggar kesepakatan yang telah disetujui oleh kedua negara sebelumnya.
Ketegangan di sepanjang garis perbatasan Thailand–Kamboja sendiri meningkat sejak akhir pekan lalu dan terus berlanjut hingga pekan ini. Kedua pihak saling melempar tuduhan mengenai pelanggaran gencatan senjata yang telah disepakati.
(Sumber : Antara)
Warga sipil Kamboja meninggalkan rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand untuk tempat penampungan yang aman di provinsi Siem Reap, Kamboja, Senin 8 Desember 2025. ANTARA/Xinhua/HO-Agence Kampucheaua Presse/aa. (Antara)