Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh Thailand memicu kembali ketegangan di perbatasan, dan menolak klaim Bangkok bahwa Phnom Penh melancarkan serangan roket dan tank di sepanjang garis batas.
Dalam pernyataannya, Senin, kementerian itu menuding justru pasukan Thailand yang lebih dulu menyerang posisi Kamboja sekitar pukul 05.00 waktu setempat (22.00 GMT Minggu).
Serangan tersebut terjadi setelah “serangkaian provokasi” dalam beberapa hari terakhir untuk kembali meningkatkan ketegangan militer.
Kamboja menegaskan pihaknya telah menunjukkan “pengendalian diri maksimal” dan tidak melakukan serangan balasan, serta tetap berkomitmen pada mekanisme penyelesaian damai sesuai hukum internasional.
Kementerian Pertahanan Kamboja juga menyatakan telah memberi tahu Tim Pengamat ASEAN mengenai eskalasi terbaru dan berencana membuka penyelidikan menyeluruh.
Anak-anak, lansia, perempuan, dan laki-laki terpaksa mengungsi mencari tempat perlindungan sementara.
Pemerintah Kamboja sebelumnya melaporkan tiga warga sipil terluka akibat pertempuran tersebut.
Kementerian Pertahanan menuntut Thailand bertanggung jawab penuh atas tindakan agresinya dan segera menghentikan seluruh serangan.
ANTARA
Baca Juga: Kamboja Kecam “Agresi” Thailand, Klaim Tak Balas Serangan
Arsip - Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Oddar Meanchey, 29 Agustus 2025, di tengah gencatan senjata dengan Thailand menyusul konflik di perbatasan kedua negara. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa) (Antara)