PM Malaysia Prihatin Bentrokan Kamboja–Thailand, Desak Kedua Negara Damai

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2025, 15:32
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin 28 Juli 2025. ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin 28 Juli 2025. ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, memberikan perhatian serius terhadap bentrokan terbaru yang kembali terjadi antara pasukan Kamboja dan Thailand di wilayah perbatasan kedua negara.

"Saya sangat prihatin dengan laporan bentrokan bersenjata antara pasukan Kamboja dan Thailand di sepanjang perbatasan kedua negara. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang telah tewas atau terluka," ujar Anwar dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Senin, 8 Desember 2025.

Sebelumnya pada Oktober, pemimpin kedua negara telah menandatangani kesepakatan damai di sela-sela KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur. Kesepakatan ini turut disaksikan langsung oleh Anwar sebagai Ketua ASEAN saat itu, serta Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: 56 WNI Korban Online Scam Bakal Dipulangkan ke Tanah Air

Anwar menyampaikan bahwa insiden bentrokan yang baru terjadi ini berpotensi mengganggu upaya stabilisasi hubungan antara Thailand dan Kamboja yang selama ini terus diupayakan.

Ia juga menegaskan bahwa Thailand dan Kamboja adalah mitra dekat Malaysia sekaligus bagian penting dari ASEAN.

PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin 28 Juli 2025. ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim <b>(Antara)</b> PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin 28 Juli 2025. ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim (Antara)

Anwar meminta kedua negara untuk menahan diri, menjaga komunikasi tetap terbuka, dan memaksimalkan seluruh mekanisme penyelesaian konflik yang telah tersedia.

"Malaysia siap mendukung langkah-langkah yang dapat membantu memulihkan ketenangan dan mencegah insiden lebih lanjut," kata Anwar.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa ASEAN tidak boleh membiarkan sengketa berkepanjangan berubah menjadi siklus konfrontasi.

Menurut Anwar, prioritas utama saat ini adalah menghentikan pertikaian, melindungi warga sipil, serta kembali menempuh jalur diplomasi sejalan dengan hukum internasional dan semangat hubungan bertetangga yang menjadi prinsip dasar ASEAN.

x|close