Ntvnews.id, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon menginformasikan bahwa sebanyak 56 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak operasi penertiban pusat kejahatan online scam dan perjudian daring di kawasan KK Park dan Shwe Kokko, Myawaddy, mulai dipindahkan pada Senin, 8 Desember 2025, menuju Mae Sot, Thailand. Pemindahan tersebut menjadi langkah awal dalam proses pemulangan mereka ke Indonesia.
Menurut keterangan yang dirilis melalui situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, para WNI ini merupakan bagian dari lebih dari 300 WNI yang berada dalam pengawasan otoritas Myanmar sejak operasi penegakan hukum dimulai pada 22 Oktober 2025. Pemindahan pada hari ini menjadi fase pertama dari rangkaian repatriasi ratusan WNI lainnya.
KBRI Yangon menekankan bahwa proses ini merupakan hasil dari negosiasi panjang serta koordinasi intensif dengan otoritas Myanmar, ditambah dukungan teknis dari KBRI Bangkok dalam hal pengurusan lintas-batas dan penjadwalan penerbangan.
Baca Juga: Operasi Besar Myanmar Tangkap 1.590 WNA di Pusat Penipuan Online
Pada awal Desember, KBRI telah melakukan pendataan, verifikasi identitas, perekaman biometrik, dan pemeriksaan kesehatan langsung di lokasi untuk memastikan seluruh WNI dalam kondisi layak dipulangkan.
Setibanya di Mae Sot, para WNI dijadwalkan terbang menuju Indonesia pada 9 Desember 2025 melalui penerbangan komersial rute Bangkok–Soekarno Hatta.
Proses pemindahan dilakukan dengan pengamanan ketat dari otoritas Myanmar, mengingat kondisi keamanan di Myawaddy yang dinamis dan kerap berubah. KBRI Yangon memastikan pihaknya terus memantau pergerakan konvoi serta berkoordinasi erat dengan KBRI Bangkok agar proses lintas perbatasan dapat berlangsung lancar dan aman.
KBRI Yangon kembali menegaskan bahwa keselamatan WNI tetap menjadi prioritas utama. Upaya percepatan pemulangan ratusan WNI lainnya pun masih terus dilakukan. Masyarakat Indonesia diimbau agar lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja luar negeri yang tidak resmi atau tampak terlalu menggiurkan, karena sering kali menjadi pintu masuk praktik penipuan dan eksploitasi.
Sejumlah pekerja korban TPPO yang keluar dari perusahaan pelaku penipuan daring (online scam) Myanmar memasuki bus setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 29 Oktober 2025. ANTARA/HO-Kemlu RI/aa. (Antara)