Ntvnews.id, Hong Kong - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong melaporkan bahwa terdapat 95 WNI yang telah terkonfirmasi selamat dalam insiden kebakaran yang terjadi di apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong.
“Estimasi jumlah WNI tinggal di kompleks apartemen adalah 140 orang, sebanyak 95 selamat,” demikian bunyi pernyataan tertulis KJRI Hong Kong yang diterima di Jakarta pada Senin, 1 Desember 2025, dan dikutip dari Antara pada Selasa, 2 Desember 2025.
Hingga saat ini, KJRI belum memberikan data terbaru mengenai jumlah WNI yang meninggal maupun terluka akibat kebakaran tersebut. KJRI juga menyampaikan bahwa masih terdapat 35 WNI yang belum diketahui keberadaannya.
Baca Juga: Jumlah Korban WNI Tewas di Kebakaran Hong Kong Bertambah jadi 9 Orang
Sebelumnya, pada 30 November, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melaporkan bahwa total WNI yang meninggal dunia mencapai 9 orang, sementara korban luka berjumlah 3 orang.
KJRI Hong Kong mengungkapkan bahwa total korban meninggal akibat kebakaran tersebut mencapai 146 orang dan 79 lainnya mengalami luka serius. Otoritas setempat juga menegaskan bahwa proses pencarian korban masih terus dilanjutkan.
Kebakaran besar di sebuah kompleks apartemen Hong Kong. ANTARA/Anadolu. (Antara)
Pihak berwenang Hong Kong memperkirakan jumlah korban meninggal dapat terus bertambah seiring berjalannya proses identifikasi dan evakuasi korban. Hingga kini, 11 orang telah diamankan oleh otoritas terkait dengan peristiwa kebakaran besar itu.
Pada Minggu, 30 November 2025, juru bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, memastikan bahwa KJRI Hong Kong telah membentuk tim koordinasi keluarga untuk membantu proses pemulangan jenazah WNI yang menjadi korban.
Ia menjelaskan bahwa tim tersebut bertugas memastikan seluruh informasi penting dan pertanyaan dari keluarga korban dapat disampaikan dan ditangani dengan baik.
Arsip - Upaya pemadaman terhadap tragedi kebakaran di gedung-gedung hunian Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, pada 27 November 2025. ANTARA/Emre Aytekin/Anadolu/pri. (Antara)