Malaysia Serukan Thailand dan Kamboja Menahan Diri di Tengah Gejolak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Des 2025, 02:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin 28 Juli 2025. ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin 28 Juli 2025. ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim (Antara)

Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia mengimbau Thailand dan Kamboja untuk tetap tenang di tengah memanasnya situasi di wilayah perbatasan kedua negara, yang pada Senin, 8 Desember 2025 dilaporkan terjadi bentrokan bersenjata.

Dilansir dari Xinhua, Selasa, 9 Desember 2025, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim melalui unggahan di media sosial menyatakan bahwa ketegangan yang kembali muncul dapat menggagalkan berbagai upaya yang telah dilakukan secara hati-hati untuk menjaga stabilitas hubungan antara kedua negara tetangga tersebut.

Anwar menegaskan bahwa Malaysia, sebagai mitra dekat sekaligus sesama anggota penting ASEAN, meminta Thailand dan Kamboja untuk menahan diri sebisa mungkin, mempertahankan jalur komunikasi tetap terbuka, serta memanfaatkan seluruh mekanisme yang tersedia guna meredakan ketegangan.

Baca Juga: Kamboja Tuduh Thailand Picu Ketegangan Baru di Perbatasan

Ia juga menyampaikan bahwa Malaysia siap memberikan dukungan terhadap langkah-langkah yang dapat memulihkan situasi dan mencegah insiden baru.

PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin, 29 Juli 2025. /ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim <b>(Antara)</b> PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin, 29 Juli 2025. /ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim (Antara)

"Kawasan kita tidak boleh membiarkan sengketa yang telah berlangsung lama terjerumus ke dalam siklus konfrontasi. Prioritas utama saat ini adalah menghentikan perselisihan, melindungi warga sipil, dan kembali ke jalur diplomasi yang didukung oleh hukum internasional dan semangat bertetangga yang menjadi landasan ASEAN," ujar Anwar.

Malaysia turut menyampaikan keprihatinan mendalam atas bentrokan bersenjata antara pasukan Kamboja dan Thailand di sepanjang garis perbatasan, serta menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas maupun terluka.

x|close