Ntvnews.id, Tokyo - Jepang mengalami lebih dari sepuluh gempa susulan dalam kurun waktu sekitar 14 jam setelah guncangan kuat bermagnitudo 7,5 melanda wilayah utara negara itu. Perhitungan tersebut berdasarkan data Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency/JMA) yang dikompilasi oleh RIA Novosti pada Selasa, 9 Desember 2025.
Dalam catatan JMA, sebanyak 14 gempa susulan terjadi dengan magnitudo berkisar antara 3,6 hingga 6,4, dan kedalaman gempa berada pada rentang 10 hingga 50 kilometer.
Gempa utama berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang Prefektur Aomori di bagian utara Jepang dan memicu peringatan tsunami di sepanjang garis pantai timur laut Pulau Honshu hingga wilayah pesisir timur Pulau Hokkaido.
Baca Juga: 30 Orang Terluka Akibat Gempa 7,5 M Guncang Jepang
Tinggi gelombang tsunami maksimum dilaporkan mencapai 70 sentimeter. Namun demikian, peringatan tersebut kemudian dicabut sekitar enam jam setelah kejadian.
Gempa yang berpusat di kedalaman 54 kilometer di lepas pantai timur Aomori itu tercatat memiliki intensitas lebih dari enam pada skala intensitas tujuh poin Jepang. Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 30 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Sementara itu, selama satu pekan terakhir, pemerintah Jepang bersama otoritas meteorologi telah mengeluarkan peringatan mengenai meningkatnya risiko gempa besar yang berpotensi terjadi di wilayah utara Hokkaido maupun kawasan Sanriku di timur laut Jepang.
Baca Juga: Ada 2 Tsunami 40 Cm Usai Gempa M 7,6 di Jepang
(Sumber: Antara)
Foto yang diambil dengan ponsel ini menunjukkan informasi gempa bumi yang ditampilkan di layar di Tokyo, Jepang, Selasa, 9 Desember 2025. Gempa dengan magnitudo awal 7,6 mengguncang Jepang timur laut, Senin malam, 8 Desember 2025, dengan gelombang tsunami setinggi 40 sentimeter tercatat di daerah sepanjang pantai Pasifik, kata badan meteorologi negara tersebut. /ANTARA/Xinhua/Li Ziyue/aa. (Antara)