Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari melaporkan terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 3,2 di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Jumat malam. Kepala BMKG Wilayah IV, Irwan Slamet, saat dihubungi di Kendari mengatakan bahwa sumber getaran tersebut berasal dari aktivitas sesar aktif.
Menurut Slamet, gempa terjadi pada pukul 19.06 Wita. “Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 3,2,” kata Slamet. Ia menjelaskan bahwa episenter gempa berada pada koordinat 3,93 derajat Lintang Selatan (LS) dan 122,37 derajat Bujur Timur (BT), yang berada di darat pada jarak sekitar 36 kilometer di timur Konawe, dengan kedalaman 5 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” ujarnya.
Berdasarkan peta guncangan serta laporan dari masyarakat setempat, Slamet menyebut gempa dirasakan di kawasan Morosi hingga Kecamatan Sawa di Kabupaten Konawe Utara (Konut) dengan intensitas III MMI, yaitu getaran yang terasa jelas di dalam rumah dan seperti dilalui truk besar. “Sedangkan di wilayah Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” ungkap Slamet.
Baca Juga: Gempa M5,0 Guncang Nias Selatan, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
Hingga kini, BMKG belum menerima informasi mengenai kerusakan akibat guncangan tersebut. “Hasil permodelan menunjukkan gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa hasil monitoring hingga pukul 19.50 Wita tidak menunjukkan adanya gempa susulan. Slamet juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa merujuk pada informasi resmi BMKG melalui kanal komunikasi yang sudah terverifikasi.
(Sumber : Antara)
Titik gempa bumi berdasarkan permodelan BMKG di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara 5 Desember 2025. ANTARA/HO-BMKG Kendari. (Antara)