PBB: 9.300 Balita Gaza Alami Malnutrisi Akut Parah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Des 2025, 06:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto- Seorang anak bersama pengungsi lainnya menunggu pembagian makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Kota Gaza, Palestina 14 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa. Arsip foto- Seorang anak bersama pengungsi lainnya menunggu pembagian makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Kota Gaza, Palestina 14 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa. (Antara)

Ntvnews.id, New York - UNICEF merilis laporan bahwa hampir 9.300 anak di bawah usia lima tahun di Gaza didiagnosis menderita malnutrisi akut parah pada Oktober, sebuah angka yang mencerminkan situasi kemanusiaan yang semakin kritis di wilayah tersebut.

Dalam pernyataan resmi di situs webnya, badan PBB itu menegaskan bahwa “Tingkat malnutrisi yang tinggi terus membahayakan nyawa dan kesejahteraan anak-anak di Jalur Gaza, diperparah dengan datangnya cuaca musim dingin yang mempercepat penyebaran penyakit dan meningkatkan risiko kematian di antara anak-anak yang paling rentan.” Kondisi ini dipicu oleh minimnya akses terhadap makanan, layanan kesehatan, dan tempat tinggal yang layak.

UNICEF juga menyoroti bahwa pasokan bantuan musim dingin masih tertahan di perbatasan Gaza, memperlambat distribusi dukungan penting bagi masyarakat yang terdampak. Badan tersebut menyerukan agar pengiriman bantuan kemanusiaan dilakukan dengan aman, cepat, dan tanpa hambatan.

Baca Juga: Kemlu Palestina Mencatat, 33 Ribu Perempuan dan Anak Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Dalam pernyataan lanjutan, UNICEF menulis, “Saat cuaca musim dingin tiba, ribuan keluarga pengungsi tetap berada di tempat penampungan sementara tanpa pakaian hangat, selimut, atau perlindungan dari cuaca, sementara hujan deras telah menghanyutkan sampah dan limbah melalui banjir dan masuk ke daerah pemukiman.”

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menegaskan bahwa "meskipun ada kemajuan, ribuan anak di bawah usia lima tahun masih mengalami malnutrisi akut di Gaza, sementara banyak lagi yang tidak memiliki tempat berlindung, sanitasi, dan perlindungan yang layak terhadap musim dingin," sambil menekankan perlunya tindakan cepat dan komprehensif.

Warga Palestina menyambut gembira pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di depan markas besar komite Mesir di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Kamis (9/10/2025) waktu setempat. Israel dan Hamas, Kamis (9/10) menyepakati gen <b>(ANTARA)</b> Warga Palestina menyambut gembira pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di depan markas besar komite Mesir di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Kamis (9/10/2025) waktu setempat. Israel dan Hamas, Kamis (9/10) menyepakati gen (ANTARA)

Russell juga meminta seluruh penyeberangan menuju Gaza dibuka secara penuh, dengan izin yang dipermudah dan dipercepat, serta menempatkan bantuan kemanusiaan sebagai prioritas utama. Ia menyebut saluran bantuan harus dibuka melalui semua jalur yang memungkinkan, termasuk Mesir, Israel, Yordania, dan Tepi Barat.

Meski gencatan senjata mulai diberlakukan pada Oktober, tekanan kemanusiaan di Gaza masih meningkat. Kantor media pemerintah menjelaskan bahwa badai musim dingin baru-baru ini merusak sekitar 22.000 tenda dan membuat lebih dari 288.000 keluarga kehilangan tempat berlindung dari hujan dan suhu dingin.

Baca Juga: TNI AL Siapkan 5.000 Personel untuk Bergabung dengan Pasukan Perdamaian di Gaza

Otoritas Gaza memperkirakan kebutuhan mendesak mencapai 300.000 unit tenda dan rumah prefabrikasi untuk menampung warga Palestina setelah infrastruktur sipil hancur selama dua tahun konflik.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel telah menewaskan hampir 70.000 warga Gaza  sebagian besar perempuan dan anak-anak serta melukai lebih dari 170.900 orang. Dua tahun perang tersebut meninggalkan kerusakan besar pada permukiman, fasilitas publik, dan jaringan kehidupan masyarakat Gaza.

x|close