Ilustrasi - Jalur Gaza luluh lantak setelah diserbu Israel tanpa jeda. /ANTARA/Anadolu/py. (Antara)
Ntvnews.id, Jakarta - Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza. Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa 21 orang menjadi korban tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Dilansir dari Al Jazeera, Senin, 24 November 2025, serangkaian serangan tersebut terjadi pada Sabtu, 22 Novembver 2025 waktu setempat. Dalam situasi ini, Israel dan Hamas kembali saling menuduh sebagai pihak yang melanggar gencatan senjata yang sudah rapuh.
Gencatan senjata diketahui mulai berlaku sejak 10 Oktober setelah ditengahi Amerika Serikat, menyusul dua tahun konflik berkepanjangan. Pihak militer Israel menyampaikan bahwa seorang "teroris bersenjata" melintasi wilayah yang disebut Garis Kuning di Jalur Gaza, area di mana pasukan Israel telah ditarik mundur, lalu melepaskan tembakan ke arah tentara Israel.
Baca Juga: Gibran Singgung Gaza di KTT G20: Dunia Tak Boleh Normalisasi Penderitaan Manusia
Menanggapi insiden tersebut di Gaza selatan, yang berada di jalur distribusi bantuan kemanusiaan, Israel menyatakan telah "mulai menyerang target teror di Jalur Gaza".
ilustrasi: Asap mengepul menyusul serangan Israel, di Gaza, Senin (9/10/23). (ANTARA)
Juru bicara Badan Pertahanan Sipil yang berada di bawah otoritas Hamas, Mahmud Bassal, mengatakan kepada AFP bahwa "21 martir malam ini dalam lima serangan udara Israel yang terpisah, yang jelas-jelas melanggar gencatan senjata di Gaza".
Baca Juga: Dubes Palestina: Gaza 80 Persen Hancur, Sejuta Warga Hidup di Tenda
Korban itu termasuk tujuh orang tewas dan lebih dari 16 orang luka-luka dalam serangan pada sebuah rumah di Nuseirat, wilayah Gaza tengah. Selain itu, empat orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara pada sebuah apartemen di distrik Al-Nasr di bagian barat Kota Gaza.
Serangan ini menambah panjang daftar pelanggaran gencatan senjata yang terus menghambat upaya stabilisasi di wilayah tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
