TNI AL Siapkan 5.000 Personel untuk Bergabung dengan Pasukan Perdamaian di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Nov 2025, 15:02
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Jalur Gaza setelah gencata senjata. ANTARA/Anadolu/py. Ilustrasi - Jalur Gaza setelah gencata senjata. ANTARA/Anadolu/py. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menyatakan siap mengerahkan sekitar 5.000 personel untuk menjadi bagian dari pasukan pemelihara perdamaian di Gaza, Palestina.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul menjelaskan bahwa jumlah tersebut setara dengan 25 persen dari total 20.000 prajurit TNI yang diproyeksikan berangkat ke Gaza. “TNI AL sendiri mengerahkan personel kurang lebih 25 persen dari 20.000, pasukan yang disiapkan,” ujar Tunggul saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Tunggul menambahkan bahwa personel yang dilibatkan tidak dipilih secara umum, melainkan harus memiliki kompetensi khusus, khususnya di sektor kesehatan dan pembangunan konstruksi. Keahlian tersebut nantinya akan digunakan untuk memberikan perawatan bagi warga sipil korban perang sekaligus membangun fasilitas maupun infrastruktur sementara di wilayah Gaza. Ia memastikan proses seleksi internal TNI AL hingga kini masih berlangsung.

Baca Juga: TNI Ungkap Alasan Pati Bintang Tiga Ditunjuk Pimpin Pasukan Perdamaian Gaza

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa total 20.000 personel TNI yang dikirim ke Gaza akan dibentuk menjadi tiga brigade komposit. Setiap brigade akan terdiri dari tiga batalyon utama, yakni batalyon kesehatan, Batalyon Zeni Konstruksi, dan Batalyon Bantuan.

“Ada lagi Bantuan Mekanis,” kata Agus saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 24 November 2025.

Agus menjelaskan bahwa seluruh pasukan perdamaian itu akan diberangkatkan setelah TNI mengirim tim aju terlebih dahulu untuk mengevaluasi kondisi lapangan, termasuk pemetaan keamanan dan penentuan lokasi pendaratan serta penempatan pasukan. Namun, ia belum dapat menyampaikan kapan waktu pengiriman pasukan tersebut. Agus menegaskan Mabes TNI masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat dalam pelaksanaan pengiriman.

(Sumber : Antara)

x|close