Kemhan: TNI Siap Berangkat Ke Gaza Setelah Ada Persetujuan PBB

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Nov 2025, 11:31
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Arsip foto - Seorang warga Palestina memeriksa mobil yang rusak setelah serangan udara Israel di Kota Gaza (7/4/2023). Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon memperingatkan konflik bakal meluas setelah Israel melakukan serangan udara di Lebanon dan Jalur Gaza. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/tom. Arsip foto - Seorang warga Palestina memeriksa mobil yang rusak setelah serangan udara Israel di Kota Gaza (7/4/2023). Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon memperingatkan konflik bakal meluas setelah Israel melakukan serangan udara di Lebanon dan Jalur Gaza. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/tom. (Antara)

Ntvnews.id, Marowali - Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kolonel (Arm) Rico Sirait menyatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap mengirimkan pasukan ke Gaza untuk menjalankan misi perdamaian begitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan persetujuan resmi.

"Pemerintah Indonesia pada prinsipnya bersikap siap berkontribusi sesuai kapasitas dan pengalaman panjang dalam misi perdamaian. Namun seluruh keputusan tetap berada pada arahan presiden," kata Rico saat dikonfirmasi di Morowali, Rabu, 19 November 2025. 

Ia menjelaskan bahwa saat ini TNI masih memusatkan perhatian pada persiapan personel serta logistik yang kemungkinan akan diberangkatkan ke wilayah konflik tersebut. Hingga kini, TNI dan Kemhan juga belum menetapkan bentuk skema pemberangkatan maupun jadwal pengiriman pasukan.

"Seluruh mekanisme dan perencanaan sementara masih berada pada tahap pembahasan internal Kemhan dan TNI, menunggu keputusan Presiden mengenai waktu, bentuk kontribusi, serta skema keterlibatan Indonesia," jelas Rico.

Baca Juga: Kemhan Kirim 800 Ton Bantuan ke Gaza Lewat Metode Air Drop Bersama Militer Yordania

Asap mengepul dari bangunan-bangunan yang rusak di Kota Gaza, terlihat dari perbatasan selatan Israel pada 25 September 2025.  <b>(ANTARA)</b> Asap mengepul dari bangunan-bangunan yang rusak di Kota Gaza, terlihat dari perbatasan selatan Israel pada 25 September 2025. (ANTARA)

Pada Senin 17 November 2025, Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi yang diinisiasi Amerika Serikat untuk membentuk International Stabilization Force (ISF) di Jalur Gaza. Berdasarkan resolusi tersebut, ISF akan bertugas di Gaza bekerja sama dengan Israel dan Mesir, dengan mandat awal dua tahun.

Pasukan ISF dirancang untuk mengamankan perbatasan Gaza, melindungi warga sipil, menyalurkan bantuan kemanusiaan, melakukan pelatihan ulang terhadap kepolisian Palestina, serta memantau proses pelucutan senjata Hamas dan kelompok bersenjata lain.

Resolusi itu didukung oleh 13 negara anggota Dewan Keamanan PBB, sementara Rusia dan China memilih untuk abstain. (Sumber : Antara)

x|close