Menlu Turki: Hamas Siap Realisasikan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2025, 13:40
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan. ANTARA/Anadolu/py. Arsip foto - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan. ANTARA/Anadolu/py. (Antara)

Ntvnews.id, Ankara - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyatakan bahwa kelompok Hamas telah menunjukkan kesiapan untuk mengambil langkah-langkah konstruktif menuju terwujudnya gencatan senjata permanen di Gaza, sekaligus mendesak Israel agar memiliki sikap serupa demi tercapainya perdamaian jangka panjang.

"Hamas menunjukkan kesediaannya untuk mengambil langkah-langkah konstruktif untuk memastikan gencatan senjata bersifat permanen. Israel sepatutnya memiliki pemahaman yang sama," ujar Fidan dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty di Ankara, Rabu.

Fidan menegaskan bahwa Gaza merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Palestina, dan menyerukan agar komunitas internasional memperlakukan wilayah tersebut sebagaimana mestinya. Ia juga mengumumkan bahwa kapal bantuan kemanusiaan Turkiye telah diberangkatkan dari Pelabuhan Mersin menuju Pelabuhan El Arish di Mesir untuk menyalurkan pasokan bantuan bagi warga Gaza. Turki, lanjutnya, akan ikut serta dalam Konferensi Gaza yang akan diselenggarakan oleh Mesir dalam waktu dekat.

Mengenai masa depan Gaza pascaperang, Fidan menjelaskan bahwa pembahasan di Dewan Keamanan PBB tengah berlangsung untuk menentukan mandat bagi pasukan stabilisasi internasional yang direncanakan akan dikerahkan.

"Ada kebutuhan untuk memperjelas tugas-tugas pasukan ini serta kerangka hukum dan politik untuk Komite Palestina dan Dewan Perdamaian yang diperkirakan akan memerintah Gaza," ujarnya.

Baca Juga: Menteri Israel Sebut Wali Kota Muslim Pertama New York Pendukung Hamas

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Mesir Badr Abdelatty menyampaikan bahwa Mesir dan Turkiye telah sepakat memperkuat kerja sama guna menjamin gencatan senjata serta mendorong proses perdamaian yang berkelanjutan.

Dia menambahkan bahwa kedua negara juga mendukung upaya diplomatik yang dipimpin oleh Qatar dan Amerika Serikat (AS) untuk menjadikan gencatan senjata bersifat permanen, sekaligus menegaskan kembali dukungan terhadap solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967.

Gencatan senjata yang diberlakukan sejak 10 Oktober telah berhasil menghentikan pertempuran besar-besaran, namun situasinya masih rapuh karena insiden kekerasan sporadis terus terjadi. Kedua pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan tersebut.

Sejumlah isu krusial, termasuk pelucutan senjata Hamas dan mekanisme pemerintahan pascaperang di Gaza, masih belum mencapai titik temu, sehingga arah penyelesaian konflik ke depan masih belum jelas.

(Sumber : Antara)

x|close