Remaja Palestina Tewas dalam Operasi Militer Israel di Kamp Pengungsi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Nov 2025, 07:02
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Jalur Gaza luluh lantak setelah diserbu Israel tanpa jeda. /ANTARA/Anadolu/py. Ilustrasi - Jalur Gaza luluh lantak setelah diserbu Israel tanpa jeda. /ANTARA/Anadolu/py. (Antara)

Ntvnews.id, Gaza - Seorang remaja Palestina dilaporkan meninggal dunia akibat operasi militer yang dilakukan oleh pasukan Israel di Kamp Pengungsi Askar, yang berlokasi dekat Nablus di wilayah Tepi Barat bagian utara. Informasi ini disampaikan oleh sumber medis Palestina dan media lokal.

Dilansir dari Reuters, Senin, 17 November 2025, Peristiwa tersebut berlangsung pada Minggu dini hari, 16 November 2025, saat pasukan Israel memasuki kamp yang berada di sisi timur Nablus dan menyebabkan bentrokan dengan warga. Direktur layanan ambulans dan keadaan darurat Bulan Sabit Merah Palestina, Ameed Hassan, menyebutkan bahwa dua pemuda mengalami luka tembak dalam insiden itu.

Salah satu dari mereka, yang terkena tembakan peluru tajam di bagian dada, meninggal akibat cedera parah yang dialaminya. Sementara itu, pemuda lainnya yang tertembak di punggung telah dilarikan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Trump Dorong Normalisasi Hubungan Saudi-Israel Usai Perang Gaza

Operasi militer tersebut meluas sampai ke beberapa kawasan di pusat kota Nablus. Pasukan Israel dilaporkan memasuki distrik Ras al-Ain, Al-Basha, serta kawasan Kota Tua, melakukan serangkaian pencarian yang memicu ketegangan tambahan di wilayah tersebut.

Penggerebekan ini merupakan lanjutan dari meningkatnya operasi militer Israel di wilayah Tepi Barat bagian utara dalam beberapa bulan terakhir, yang ditandai oleh sejumlah penangkapan dan tindakan militer lainnya.

Truk yang membawa makanan dan pasokan medis milik Program Pangan Dunia (WFP) memasuki Gaza melalui perlintasan perbatasan Rafah, saat konflik penuh ketegangan antara Israel dan Hamas terus berlanjut, untuk mencapai Jalur Gaza, 18 Oktober 2025. (ANTAR <b>(Antara)</b> Truk yang membawa makanan dan pasokan medis milik Program Pangan Dunia (WFP) memasuki Gaza melalui perlintasan perbatasan Rafah, saat konflik penuh ketegangan antara Israel dan Hamas terus berlanjut, untuk mencapai Jalur Gaza, 18 Oktober 2025. (ANTAR (Antara)

Kematian remaja ini terjadi di tengah eskalasi kekerasan yang terus meningkat di Tepi Barat yang diduduki, sejak pecahnya perang di Gaza pada Oktober 2023. Berdasarkan data otoritas kesehatan Palestina, lebih dari 1.070 warga Palestina tewas dan sekitar 10.700 lainnya terluka di kawasan tersebut.

Baca Juga: TNI Siapkan 20.000 Personel untuk Misi Perdamaian di Gaza

Jumlah korban tersebut mencakup mereka yang terkena dampak operasi militer maupun serangan oleh para pemukim Israel, sehingga memunculkan kondisi keamanan yang dinilai organisasi hak asasi manusia semakin mengkhawatirkan bagi warga Palestina.

Situasi yang memburuk ini terjadi meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli lalu mengeluarkan putusan penting yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas tanah Palestina bersifat ilegal serta mendesak pembongkaran permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Opini penasihat itu memberikan landasan hukum internasional tambahan bagi keberatan Palestina terkait kebijakan Israel di wilayah yang diduduki, walaupun pelaksanaannya masih belum terealisasi.

x|close