Indonesia dan Yordania Sepakati Pembentukan Komite Pertukaran Informasi Terkait Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Nov 2025, 14:11
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat 14 November 2025 (ANTARA/Walda Marison) Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat 14 November 2025 (ANTARA/Walda Marison) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania, Major General Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity, mencapai kesepakatan untuk membentuk sebuah komite khusus yang berfungsi sebagai sarana pertukaran informasi mengenai perkembangan situasi di Gaza.

“Kami mempersiapkan satu komite kerja sama untuk tukar-menukar informasi. Karena melihat Yordania sangat dekat dengan situasi di Gaza, sehingga tadi kami memutuskan untuk meng-update laporan intelijen situasi di Gaza melalui Yordan,” ujar Sjafrie usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Yousef di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat, 14 November 2025.

Menurut Sjafrie, pemerintah membutuhkan informasi terkini mengenai kondisi Gaza sebagai bagian dari persiapan pengiriman pasukan TNI untuk menjalankan misi perdamaian di wilayah tersebut.

Komite tersebut nantinya akan diisi oleh para atase pertahanan dari kedua negara. Melalui jalur komunikasi antar-atase itu, Sjafrie yakin Indonesia dapat memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat untuk mendukung rencana pengerahan pasukan perdamaian.

Baca Juga: Menlu Turki: Hamas Siap Realisasikan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

“Jadi, yang penting adalah kita tidak kehilangan komunikasi, kita tidak kehilangan situasi, sehingga pada saat kita mengetahui situasi yang pasti, kita tahu apa yang akan kita kerjakan di sana,” jelas Sjafrie.

Ketika ditanya mengenai waktu pasti pengiriman pasukan perdamaian, Sjafrie menyebutkan bahwa ia belum dapat memberikan jadwal yang rinci. Ia menegaskan bahwa keputusan akhir berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menegaskan kesiapan TNI untuk dikerahkan ke Gaza sebagai bagian dari misi pasukan perdamaian. Pernyataan itu disampaikan sebagai respons atas komitmen Presiden Prabowo yang ingin mengirim pasukan perdamaian ke wilayah tersebut.

“Kami sampaikan bahwa TNI pada prinsipnya selalu siap melaksanakan setiap keputusan dan kebijakan pemerintah, dalam hal ini perintah langsung dari Presiden Republik Indonesia selaku Panglima Tertinggi TNI,” kata Freddy kepada Antara di Jakarta.

Baca Juga: PBB: Israel Masih Batasi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Freddy menambahkan bahwa setiap keterlibatan TNI dalam misi internasional merupakan hasil dari keputusan politik pemerintah. Secara teknis, TNI telah dipersiapkan untuk menjalankan berbagai operasi, baik di dalam negeri maupun luar negeri, termasuk operasi militer maupun operasi militer selain perang (OMSP).

“Personel tersebut rutin menjalani pelatihan interoperabilitas, kesiapsiagaan logistik, dan kemampuan operasional di berbagai medan,” ujarnya.

Meskipun berbagai aspek kesiapan sudah terpenuhi, Freddy menegaskan bahwa TNI tetap menunggu perintah resmi dari pemerintah pusat dan Panglima TNI sebelum mengirimkan pasukan ke Gaza.

“Intinya, TNI siap melaksanakan setiap keputusan pemerintah dengan profesional, proporsional, dan tetap menjunjung tinggi prinsip perdamaian serta kepentingan nasional Indonesia, berdasarkan pada legal standing nasional dan internasional,” jelas Freddy.

(Sumber: Antara)

x|close