Ntvnews.id, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa realisasi anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai Rp20,6 triliun hingga 3 Oktober 2025, atau sekitar 29 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp71 triliun.
Program prioritas nasional tersebut telah menjangkau 31,2 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah (menjangkau) 31,2 juta penerima sampai dengan 3 Oktober 2025. Realisasi anggaran Rp20,6 triliun dari pagu Rp71 triliun, berarti sekitar 29 persen (penyerapan) dari total anggaran. Kalau kita lihat sebarannya sudah berlangsung di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025.
Berdasarkan data Kemenkeu, penerima manfaat terbesar berada di Pulau Jawa dengan 18,42 juta orang. Disusul oleh Sumatera (6,60 juta), Sulawesi (2,33 juta), Bali–Nusa Tenggara (1,83 juta), Kalimantan (1,36 juta), serta Maluku–Papua (0,70 juta). Saat ini terdapat 10.572 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang mendukung pelaksanaan program tersebut di lapangan.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Siap Pangkas Anggaran MBG Jika Tak Terserap Hingga Akhir Oktober
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Luky Alfirman menyebut pelaksanaan MBG terus menunjukkan kemajuan yang positif.
“Sekarang bisa dilihat perkembangannya itu cukup baik. Kita harapkan, kita dorong terus ini sesuai dengan target pemerintah, dari Pak Presiden (Prabowo Subianto) untuk bisa mencapai 82,9 juta penerima manfaat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana sebelumnya menyampaikan bahwa lembaganya kemungkinan tidak dapat menyerap seluruh anggaran tahun ini. Menurutnya, sebagian dana cadangan akan dikembalikan ke pemerintah karena tidak terserap optimal.
“Tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby Rp100 triliun. Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,” jelas Dadan.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Respons Luhut, Kekeuh Tarik Anggaran MBG Jika Serapannya Minim
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa dana Rp70 triliun yang disebutkan sebenarnya belum masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Yang saya tahu dia balikin Rp100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada,” kata Purbaya.
Ia menambahkan, Kemenkeu akan terus memantau penyerapan anggaran MBG sebesar Rp71 triliun agar terealisasi secara maksimal menjelang akhir tahun.
“Kan programnya bagus, harusnya kita dorong supaya lebih bagus penyerapannya. Ini akan saya lihat sampai akhir Oktober. Sekarang kan 29 persen kalau enggak salah penyerapannya kan? Nah, kita akan pastikan dia (MBG) bisa menyerap dengan baik Rp71 triliun sampai akhir tahun,” tambahnya.
(Sumber: Antara)