Ntvnews.id, Kairo - Perwakilan Israel dan Hamas mengadakan perundingan di Mesir dengan tujuan menghentikan konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun di Gaza. Namun, di tengah upaya diplomatik tersebut, panglima militer Israel memberikan peringatan keras bahwa pasukannya siap melanjutkan pertempuran jika pembicaraan untuk membebaskan sandera tidak mencapai hasil.
“Tidak ada gencatan senjata (saat ini), tetapi situasi operasional telah berubah, dengan tingkat politik mengubah alat dan pencapaian yang telah Anda peroleh melalui aksi militer menjadi keuntungan politik,” kata Letnan Jenderal Eyal Zamir kepada sekelompok tentara yang bertugas di Gaza, seperti dikutip dari AFP, Senin, 6 Oktober 2025.
“Jika upaya politik gagal, kami akan kembali bertempur,” tambah Zamir, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan resmi militer Israel.
Sementara itu, dari pihak lawan, seorang pejabat senior Hamas mengungkapkan bahwa kelompoknya juga menginginkan kesepakatan damai dengan Israel dan berharap pertukaran tahanan dapat segera dilakukan. Pejabat tersebut menuturkan bahwa negosiasi di Mesir akan difokuskan pada pembahasan detail-detail penting untuk mengakhiri perang, setelah Hamas menyetujui rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Susul GSF, 11 Kapal Internasional Berlayar dari Italia, Tembus Blokade Israel di Gaza
Delegasi Hamas dilaporkan berangkat dari Doha dan diperkirakan tiba di Kairo pada Minggu, sebelum menuju Sharm el-Sheikh untuk melanjutkan perundingan. Pejabat Hamas yang berbicara tanpa menyebut nama itu menjelaskan bahwa dirinya tidak berwenang untuk memberikan keterangan resmi terkait proses tersebut.
“Hamas sangat ingin mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dan segera memulai proses pertukaran tahanan sesuai dengan kondisi lapangan,” ujarnya, dikutip dari AFP.
“Pendudukan tidak boleh menghalangi implementasi rencana Presiden Trump. Jika pendudukan memiliki niat tulus untuk mencapai kesepakatan, Hamas siap,” imbuhnya.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB Tekankan Masa Depan Gaza Bukan Bergantung pada Rencana Trump
Sumber Palestina yang dekat dengan Hamas menambahkan bahwa delegasi kedua pihak akan berada di gedung yang sama, namun perundingan akan dilakukan tertutup dari media.
“Negosiasi ini bertujuan untuk membahas jadwal persiapan kondisi lapangan untuk pemindahan tawanan yang ditahan di Gaza, sebagai langkah awal untuk memulai proses pertukaran tahanan,” katanya.
Proses negosiasi ini menjadi salah satu upaya diplomatik paling signifikan dalam dua tahun terakhir untuk menghentikan perang di Gaza, meskipun bayang-bayang konflik masih mengancam apabila jalur politik kembali menemui kebuntuan.