Relawan Global Sumud Flotilla yang Ditahan Israel Lakukan Mogok Makan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Okt 2025, 04:00
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Peserta yang tergabung dalam Global Peace Convoy membawa poster dukungan saat aksi mengawal Global Sumud Flotilla di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Aksi tersebut menuntut pembebasan para aktivis Global Sumud Flotilla (GSF) dalam misi kemanusiaan internasional yang dicegat angkatan laut Israel di perairan internasional saat menuju Gaza, Palestina. Peserta yang tergabung dalam Global Peace Convoy membawa poster dukungan saat aksi mengawal Global Sumud Flotilla di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Aksi tersebut menuntut pembebasan para aktivis Global Sumud Flotilla (GSF) dalam misi kemanusiaan internasional yang dicegat angkatan laut Israel di perairan internasional saat menuju Gaza, Palestina. (ANTARA)

Ntvnews.id, Ankara - Para relawan Global Sumud Flotilla yang ditahan pasukan Israel mengumumkan mogok makan tanpa batas waktu sejak penahanan mereka. Informasi ini disampaikan Komite Internasional untuk Menembus Pengepungan Gaza pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Dalam pernyataannya, komite itu menegaskan sejumlah aktivis yang ditangkap di atas kapal armada kemanusiaan yang diserang di perairan internasional “mengumumkan bahwa mereka telah melakukan mogok makan tanpa batas waktu sejak saat penahanan mereka.”

Pasukan angkatan laut Israel sebelumnya menyerang dan menyita hampir seluruh dari 44 kapal armada tersebut pada Kamis. Lebih dari 450 aktivis dari lebih 50 negara ikut ditahan.

Baca Juga: Freedom Flotilla Kerahkan Konvoi 11 Kapal Tambahan Menuju Gaza

Armada kemanusiaan itu berangkat dengan tujuan mengirim bantuan ke Gaza sekaligus menembus blokade Israel yang sudah berlangsung hampir 18 tahun terhadap wilayah berpenduduk sekitar 2,4 juta orang.

Sejak Oktober 2023, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 66.200 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Badan-badan PBB dan kelompok hak asasi manusia berulang kali memperingatkan Gaza berada di ambang kehancuran, dengan kelaparan dan penyakit yang menyebar semakin cepat.

Baca Juga: Kiai NU Semprot KPK soal Kasus Kuota Haji: Kalau Ada Oknum, Sebut Namanya, Jangan Lembaganya!

(Sumber: Antara)

x|close