Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya penegakan standar konstruksi pada bangunan publik, menyusul ambruknya mushalla di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Ini adalah peristiwa yang sangat serius. Kita harus kembali pada pentingnya mematuhi standar konstruksi," ujar AHY usai menghadiri The 54th Earoph Regional Conference di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.
AHY menyampaikan bahwa dirinya telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Pekerjaan Umum terkait insiden tersebut dan menyatakan duka mendalam atas banyaknya santri yang menjadi korban akibat reruntuhan bangunan.
Menurut AHY, sejak awal fokus utama pemerintah adalah menyelamatkan para korban. Namun, evakuasi terhambat karena kondisi bangunan yang sangat buruk serta puing-puing besar yang membahayakan korban yang masih terjebak.
AHY juga menginstruksikan pemerintah daerah untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap semua bangunan publik, termasuk sekolah, rumah sakit, dan pondok pesantren, agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca Juga: Dokter TNI Rela Taruhkan Nyawa saat Amputasi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny
"Jangan sampai kita abai. SOP itu ada karena sudah melalui riset dan terbukti. Mari kita kawal bersama agar tidak ada lagi kejadian yang memakan korban seperti ini,” kata AHY.
Bangunan mushalla di lantai tiga Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, 29 September 2025 saat sedang menjalani renovasi. Ratusan santri yang tengah melaksanakan shalat berjamaah terjebak di bawah reruntuhan.
Lebih dari 400 personel SAR dikerahkan untuk evakuasi, namun proses penyelamatan terkendala struktur bangunan yang tidak stabil dan risiko ambruk susulan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, menyatakan bahwa hingga Minggu, 5 Oktober 2025, korban meninggal dunia tercatat 36 orang. Ia memperkirakan masih ada 27 santri yang belum ditemukan dan diduga masih terjebak di bawah reruntuhan.
Baca Juga: Grand Syekh Al Azhar Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Ponpes Al Khoziny
Sementara itu, Basarnas Surabaya mencatat jumlah korban selamat bertambah menjadi 104 orang per Sabtu,4 Oktober 2025, setelah satu santri yang sebelumnya hilang ditemukan dalam kondisi selamat.
Presiden Prabowo Subianto menanggapi tragedi ini dengan memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, untuk melakukan audit struktur bangunan di seluruh pondok pesantren, guna mencegah insiden serupa di masa depan.
(Sumber: Antara)