Dokter TNI Rela Taruhkan Nyawa saat Amputasi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Okt 2025, 17:45
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Dokter TNI Rela Pertaruhkan Nyawa saat Amputasi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Dokter TNI Rela Pertaruhkan Nyawa saat Amputasi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny (IG: pembasmi.kehaluan.reall)

Ntvnews.id, Jakarta - Aksi heroik dilakukan dr. Aaron Franklyn Soaduon Simatupang, seorang dokter TNI, yang mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan Nur Ahmad, korban tertimpa bongkahan beton musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.

Dalam kondisi bangunan yang nyaris runtuh, dr. Aaron memutuskan untuk melakukan amputasi di lokasi kejadian guna mencegah korban kehilangan terlalu banyak darah.

Baca Juga: Meski Dikenali, Jenazah Korban Tewas Ponpes Ambruk Tetap Harus Diidentifikasi

“Saya sudah siap mati bersama pasien kalau bangunan itu ambruk, karena situasinya sangat berbahaya. Sedikit saja salah gerak, bisa runtuh,” ujar dr. Aaron dilansir akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Sabtu 4 Oktober 2025.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NTV News (@ntvnews.id)

Saat tiba di lokasi, ia mendapati lengan kiri korban tertindih beton hingga tidak dapat diselamatkan. Bersama tim medis dan dokter anestesi, dr. Aaron menghadapi dua pilihan sulit: menunggu beton diangkat atau langsung melakukan amputasi di tempat.

“Menunggu bukan pilihan, karena pasien bisa kehilangan darah lebih banyak dan kehabisan oksigen. Kami akhirnya memilih tindakan amputasi segera,” jelasnya.

Dalam ruang sempit hanya sekitar 50 sentimeter, dr. Aaron harus merayap sejauh 10 meter menuju posisi korban. Ia kemudian menyuntikkan obat bius sambil menenangkan Ahmad yang sedang kesakitan. Dalam waktu sekitar 10 menit, proses amputasi selesai dilakukan di bawah tekanan dan keterbatasan ruang.

Setelah berhasil, dr. Aaron merayap keluar sambil menarik tubuh korban untuk segera dievakuasi ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo guna menjalani operasi lanjutan.

“Ruangannya sangat terbatas, jadi tidak mungkin semua tim masuk bersamaan. Kami bekerja dari pos masing-masing,” ungkap dr. Aaron usai operasi penyelamatan dramatis tersebut.

Aksi ini menuai pujian luas karena menunjukkan dedikasi dan keberanian luar biasa tenaga medis TNI dalam menjalankan tugas kemanusiaan di situasi penuh resiko.

x|close