Serangkaian Kebakaran, Pemprov DKI Audit Kelayakan Gedung di Jakarta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Des 2025, 10:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Petugas Kepolisian berjaga di dekat gedung Terra Drone yang terbakar di jalan Letjen Soeprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 9 Desember 2025. Kebakaran gedung perusahaan penyedia pesawat nirawak untuk industri tersebut mengakibatkan 22 korban meninggal. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym. Arsip foto - Petugas Kepolisian berjaga di dekat gedung Terra Drone yang terbakar di jalan Letjen Soeprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 9 Desember 2025. Kebakaran gedung perusahaan penyedia pesawat nirawak untuk industri tersebut mengakibatkan 22 korban meninggal. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan pemeriksaan ulang dan audit terhadap kelayakan gedung-gedung di Jakarta, terutama yang berada di kawasan padat penduduk. Langkah ini diperintahkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyusul maraknya peristiwa kebakaran dalam beberapa waktu terakhir.

Kebijakan tersebut disampaikan Pramono sebagai respons atas sejumlah kebakaran yang melanda permukiman warga dan bangunan rumah toko (ruko).

“Hal yang berkaitan dengan gedung-gedung, saya sudah memerintahkan dinas terkait, yakni Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, kemudian Bina Marga, kemudian Dinas Perizinan, semuanya untuk memeriksa kembali,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu, 13 Desember 2025.

Menurut Pramono, pemeriksaan ulang tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi, khususnya pada bangunan yang mengalami perubahan fungsi atau penambahan struktur tanpa pengaturan keselamatan yang memadai.

Ia mencontohkan kebakaran besar yang terjadi di kawasan Jalan Suprapto, Jakarta Pusat, pada sebuah bangunan yang disebutnya sebagai “gedung yang tumbuh”.

“Jadi ada bangunan lama, tiba-tiba dibangun satu gedung yang tumbuh, yang berbeda dengan kiri-kanannya. Ketinggiannya enam tingkat,” katanya.

Baca Juga: Mendagri: 22 Korban Tewas Akibat Menghirup Asap Tebal di Kebakaran Gedung Terra Drone

Pramono menilai, penambahan bangunan tersebut tidak dibarengi dengan pengaturan akses maupun penerapan standar keselamatan yang memadai. Ia menyebut jalur naik dan turun di dalam gedung tidak tertata dengan baik, bahkan digunakan untuk menempatkan baterai drone.

“Baik jalan ke atas maupun ke bawah tidak diatur. Bahkan di sepanjang jalan naik ke atas itu ditempatkan baterai untuk drone. Itulah yang menyebabkan kebakaran yang sangat dahsyat,” katanya.

Pramono memastikan bahwa penanganan hukum terkait peristiwa kebakaran tersebut kini telah ditangani oleh Kepolisian. Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan komitmennya untuk bertanggung jawab terhadap penanganan korban, khususnya terkait jenazah dan layanan kesehatan.

“Seperti yang saya janjikan, bagi siapapun yang berkaitan dengan penguburan dan juga penanganan kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI Jakarta,” tegas Pramono.

Meski demikian, Pramono mengungkapkan bahwa sebagian korban telah dimakamkan di daerah asal masing-masing. Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta sebenarnya telah menyiapkan fasilitas dan dukungan untuk proses pemakaman tersebut.

Baca Juga: 4 Kelalaian Fatal Dirut Terra Drone yang Berujung Kebakaran Maut Tewaskan 22 Orang

“Ternyata ada beberapa yang kemudian dikuburkan di daerahnya masing-masing, ya itu monggo (silakan). Tetapi sebenarnya kami mempersiapkan,” katanya.

Pramono berharap audit dan pemeriksaan ulang terhadap gedung-gedung di Jakarta dapat memperketat pengawasan perizinan serta mencegah keberadaan bangunan bermasalah yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat.

Sebelumnya, kebakaran hebat melanda Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Jakarta Pusat pada Selasa 9 Desember 2025 yang menewaskan 22 orang. Peristiwa tersebut diduga dipicu oleh baterai drone yang terjatuh dan menimbulkan percikan api.

“Kami memeriksa dua saksi kunci yang melihat langsung bagaimana proses terjadinya kebakaran,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Jumat 12 Desember 2025.

Menurut Susatyo, berdasarkan keterangan para saksi kunci, kebakaran yang menewaskan 22 orang tersebut disebabkan oleh baterai drone yang terjatuh.

 

(Sumber : Antara)

x|close