Venezuela Lantik 5.600 Tentara Baru di Tengah Ketegangan dengan AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Des 2025, 09:22
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. ANTARA/Anadolu/pri. Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. ANTARA/Anadolu/pri. (Antara)

Ntvnews.id, Bogota, Kolombia/Istanbul - Venezuela pada Minggu, 7 Desember 2025, mengumumkan bahwa 5.600 tentara baru telah resmi dilantik ke dalam Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.

Rekrutmen ini dilakukan karena adanya "meningkatnya ancaman imperialis," menurut laporan media lokal yang mengutip pernyataan pemerintah, yang merujuk pada ancaman AS serta pengerahan armada angkatan laut di kawasan Karibia.

AS baru-baru ini memperluas operasi militer di seluruh Amerika Latin, termasuk pengerahan marinir, kapal perang, jet tempur, pesawat pengebom, kapal selam, dan pesawat nirawak.

Pernyataan pemerintah menekankan bahwa tentara baru tersebut telah mengambil sumpah setia kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro, dan menegaskan angkatan bersenjata sebagai tulang punggung "stabilitas, perdamaian, keamanan, dan masa depan" negara itu.

Baca Juga: PBB Desak Kepatuhan Hukum Internasional Setelah AS Ancam Tutup Wilayah Udara Venezuela

Mayor Jenderal Javier Jose Marcano Tabata mengatakan kepada televisi pemerintah VTV bahwa lamaran masuk ke militer mengalami peningkatan.

"Saat ini, sementara imperialisme mengancam negara kita secara ilegal, sewenang-wenang, penuh kebohongan, dan dengan lancang, rakyat kita, terutama kaum muda, berbondong-bondong datang untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian," kata Marcano.

Data resmi menunjukkan Venezuela memiliki sekitar 200 ribu tentara aktif, 200 ribu polisi, serta jutaan anggota milisi cadangan.

Sejak September 2025, AS telah melakukan setidaknya 22 serangan terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkotika di wilayah tersebut, menewaskan sedikitnya 87 orang. Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa ia akan segera menargetkan jaringan perdagangan narkoba Venezuela "melalui darat."

Baca Juga: LewatTelepon, Trump Tolak Rentetan Permintaan Presiden Venezuela Maduro

(Sumber: Antara) 

x|close