PBB Desak Kepatuhan Hukum Internasional Setelah AS Ancam Tutup Wilayah Udara Venezuela

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2025, 23:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. ANTARA/Anadolu/pri. Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. ANTARA/Anadolu/pri. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin, 1 Desember 2025, menyerukan seluruh negara untuk mematuhi hukum internasional demi menjaga keamanan penerbangan sipil, menyusul ancaman Amerika Serikat untuk “menutup sepenuhnya” wilayah udara Venezuela. Ancaman tersebut sebelumnya dilontarkan Presiden AS Donald Trump melalui media sosial, yang kemudian dibalas Caracas dengan tuntutan agar AS menghormati kedaulatan wilayah udaranya.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menegaskan bahwa PBB mempertahankan posisi netral di tengah meningkatnya ketegangan dua negara tersebut. Ia mendesak semua pihak agar menegakkan kewajiban internasional, termasuk sesuai Piagam PBB, serta menggunakan mekanisme damai yang tersedia demi menjamin keselamatan dan konektivitas penerbangan sipil global.

Baca Juga: Trump Beri Ultimatum, Desak Maduro Mundur dan Tinggalkan Venezuela

Menanggapi laporan The Washington Post terkait perintah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth untuk menyerang kapal yang diduga mengangkut narkoba, Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres “tetap sangat prihatin”. Ia juga mengutip Komisioner Tinggi PBB untuk HAM, Volker Turk, yang menyatakan bahwa operasi militer tersebut dapat melanggar hukum hak asasi manusia internasional dan meminta penyelidikan atas serangan itu.

Gedung Putih pada Senin mengonfirmasi bahwa Hegseth mengeluarkan otorisasi pada 2 September. Namun, keputusan penyerangan operasional diambil oleh Laksamana Angkatan Laut Frank Bradley, yang menurut juru bicara Caroline Leavitt telah bertindak sesuai kewenangannya. Dalam beberapa bulan terakhir, AS meningkatkan operasi militernya di Amerika Latin, termasuk pengerahan marinir, kapal perang, jet tempur, dan drone. Sejak September, AS telah melancarkan 21 serangan terhadap kapal yang diklaim membawa narkoba, menewaskan 83 orang, dan Trump menyebut tindakan lanjutan terhadap pengedar narkoba Venezuela akan diambil “dalam waktu dekat.”

 

(Sumber : Antara)

x|close