Kolombia Selidiki Puluhan Mayat Terdampar, Diduga Korban Serangan AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Des 2025, 03:18
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Ilustrasi mayat. Ilustrasi mayat. (Antara)

Ntvnews.id, Bogota - Presiden Kolombia Gustavo Petro memerintahkan dilakukannya penyelidikan atas temuan sejumlah mayat yang terdampar di pesisir negara tersebut.

Pemerintah Bogota menduga bahwa jenazah-jenazah itu merupakan korban serangan Amerika Serikat (AS) terhadap kapal yang dituduh membawa narkoba di wilayah Karibia dan Pasifik Timur.

Dilansir dari Anadolu, Selasa, 9 Desember 2025, Petro mengunggah foto serta video di platform media sosial X yang menunjukkan kondisi mayat-mayat yang ditemukan di pantai La Guajira, sebuah kawasan di utara Kolombia.

Wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Venezuela dan berdekatan dengan Laut Karibia, lokasi di mana Amerika Serikat telah melancarkan berbagai serangan yang mereka klaim sebagai bagian dari operasi pemberantasan narkotika.

Presiden Petro menyampaikan bahwa proses identifikasi akan dilakukan untuk mengetahui nama dan kewarganegaraan para korban.

Baca Juga: Geger Mayat Digerogoti Tikus di Kamar Jenazah, Keluarga Protes

"Mayat-mayat ditemukan di ujung utara La Guajira. Kami menunggu identifikasi oleh tim forensik," kata Petro dalam pernyataannya. Ia menambahkan bahwa jenazah-jenazah itu tampak mengambang di laut lepas La Guajira.

Petro juga menjelaskan bahwa ia telah meminta para ahli forensik untuk memastikan identitas para korban serta berkoordinasi dengan kantor kejaksaan Venezuela.

Ilustrasi mayat <b>(freepik/ kjpargeter)</b> Ilustrasi mayat (freepik/ kjpargeter)

"Kemungkinan mereka tewas akibat pengeboman di laut," ujar Petro.

Militer AS tercatat telah melaksanakan setidaknya 22 serangan terhadap kapal-kapal yang dicurigai melakukan penyelundupan narkoba sejak September lalu. Berdasarkan data otoritas AS, sedikitnya 87 orang meninggal akibat rangkaian serangan tersebut.

Selama masa pemerintahan Presiden Donald Trump, Amerika Serikat memperluas operasi militernya di berbagai wilayah Amerika Latin dalam beberapa bulan terakhir. Washington mengerahkan pasukan Marinir, kapal perang, jet tempur, pesawat pengebom, kapal selam, hingga drone ke kawasan tersebut.

x|close