Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap sekitar 700 titik di perairan Indonesia yang memiliki potensi harta karun atau benda muatan kapal tenggelam (BMKT).
Direktur Sumber Daya Kelautan Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Frista Yorhanita, menyatakan bahwa sekitar 90 persen dari 700 titik tersebut berasal dari China.
“Mayoritas titik berada di jalur sutera yakni jalur perdagangan kuno yang biasa dilewati kapal-kapal China, seperti Sumatera dan Jawa,” ujar Frista di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025 kemarin.
Meski begitu, potensi nilai harta karun di lokasi-lokasi tersebut belum dapat ditentukan, karena penilaian resmi baru dilakukan setelah pengangkatan dan taksasi oleh Kementerian Keuangan.
Penilaian ini mencakup identifikasi, pembagian, dan penentuan nilai ekonomi dari benda muatan kapal tenggelam yang berhasil diangkat.
Baca Juga: Prabowo Minta KKP Bangun 1.000 Kampung Nelayan Merah Putih pada 2026
Ilustrasi ruang bawah laut. (ANTARA)
Baca Juga: Seorang Pria Temukan Harta Karun Emas Rp13 Miliar Saat Gali Kolam di Halaman Rumahnya
“Kalau nilainya, itu belum bisa ditaksir berapa. Potensi kasar tidak bisa dijadikan acuan karena barang-barang ini kan barang antik, harus dilihat dulu, pecah atau tidak itu nilainya sudah beda jauh,” jelasnya.
Frista menambahkan, dari sekitar 700 titik potensi BMKT, KKP telah mengeluarkan 13 izin pengangkatan, dan beberapa di antaranya sudah berhasil diangkat. Namun, total nilai temuan harta karun tersebut belum dapat disampaikan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Koswara (kedua kiri) menyampaikan keterangan pers didampingi Direktur Sumber Daya Kelautan Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP Frista Yorhanita (kiri), Direktur Pesisi (Antara)
Pengelolaan BMKT menjadi salah satu isu strategis KKP dalam pengelolaan sumber daya kelautan. Isu lainnya meliputi pengelolaan sedimentasi laut, marine biofarmakologi, serta upaya mencapai swasembada garam.
(Sumber: Antara)
Perwira KN Ganesha (SAR-105) melakukan pemetaan alur kapal dari Padang Sumatera Barat menuju ke Sibolga, Sumatera Utara dalam pelayaran operasi SAR darurat bencana di perairan Bengkulu, Rabu (3/12/2025). (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)