Perbatasan Afghanistan–Pakistan Kembali Memanas Usai Gagalnya Perundingan Damai

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Des 2025, 06:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bom Bunuh Diri Guncang Markas Paramiliter Peshawar Pakistan Bom Bunuh Diri Guncang Markas Paramiliter Peshawar Pakistan (Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan kembali melanda kawasan perbatasan Afghanistan dan Pakistan yang selama ini dikenal rawan konflik. Pada Jumat, 5 Desember 2025 malam, terjadi lagi baku tembak hebat antara militer kedua negara, hanya beberapa hari setelah upaya dialog damai mengalami kebuntuan.

Dilansir dari Reuters, Minggu, 7 Desember 2025, Kabul dan Islamabad saling menyalahkan, masing-masing menuduh pihak lain memulai serangan “tanpa alasan”. Juru bicara Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid, menyampaikan bahwa pasukan Pakistan menyerang wilayah Spin Boldak di Provinsi Kandahar.

"Sangat disayangkan, malam ini, pihak Pakistan mulai menyerang Afghanistan di Kandahar, distrik Spin Boldak, dan pasukan Emirat Islam (sebutan untuk Afghanistan di bawah Taliban-red) terpaksa merespons," kata Mujahid dalam pernyataannya.

Baca Juga: Afghanistan Janji Bakal Balas Serangan Pakistan yang Tewaskan 10 Warga Sipil

Sementara itu, juru bicara kantor Perdana Menteri Pakistan, Mosharraf Zaidi, menuding sebaliknya. Ia menyatakan bahwa pasukan Afghanistan telah melepaskan "tembakan tidak beralasan" di sepanjang kawasan perbatasan Chaman.

"Pakistan tetap waspada penuh dan berkomitmen untuk memastikan integritas teritorialnya dan keselamatan warga negara kami," tegas Zaidi dalam pernyataannya.

Dalam pernyataan lanjutan pada Sabtu, 6 Desember 2025 pagi, pihak Pakistan kembali menegaskan bahwa Afghanistan adalah pihak yang memulai serangan terbaru.

Seorang petugas polisi berdiri di lokasi ledakan di luar gedung pengadilan di Islamabad, Pakistan pada 11 November 2025. (Foto: Reuters/Waseem&nbsp;Khan) <b>(CNA)</b> Seorang petugas polisi berdiri di lokasi ledakan di luar gedung pengadilan di Islamabad, Pakistan pada 11 November 2025. (Foto: Reuters/Waseem Khan) (CNA)

"Beberapa saat lalu, rezim Taliban Afghanistan melancarkan tembakan tanpa alasan (di sepanjang perbatasan)," ujar Zaidi melalui platform X.

"Respons yang cepat, tepat, dan intens telah diberikan oleh angkatan bersenjata kita," tambahnya.

Warga di wilayah perbatasan Afghanistan menuturkan kepada AFP bahwa suara tembakan terdengar pada Jumat, 5 Desember 2025 malam sekitar pukul 22.30 waktu setempat, berlangsung kurang lebih dua jam.

Kepala departemen informasi Kandahar, Ali Mohammed Haqmal, mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Pakistan melancarkan serangan menggunakan “artileri ringan dan berat”, termasuk mortir yang menghantam beberapa rumah warga.

"Bentrokan telah berakhir, kedua pihak sepakat untuk berhenti," jelasnya.

Baca Juga: Dubes Pakistan Temui Prabowo, Jalin Kerja Sama Bilateral di Berbagai Sektor

Pertempuran baru ini muncul hanya dua hari setelah putaran negosiasi damai terakhir tidak menghasilkan kemajuan apa pun. Padahal, kedua negara sebelumnya sepakat mempertahankan gencatan senjata rapuh yang dimediasi oleh Qatar dan Turki. Kesepakatan itu dibuat setelah bentrokan besar pada Oktober lalu menewaskan lebih dari 70 orang dan melukai ratusan lainnya.

Bentrok terbaru di perbatasan kembali menelan korban. Otoritas Afghanistan menyebut sedikitnya lima orang meninggal dunia, sementara pihak Pakistan melaporkan beberapa korban luka.

Pejabat Afghanistan, seperti dimuat AFP, mengonfirmasi bahwa empat warga sipil dan satu tentara tewas dalam insiden Jumat, 5 Desember 2025 malam. Juru bicara pemerintah Afghanistan, Hamdullah Fitrat, lewat pernyataan video menyebut lima warga lainnya mengalami luka-luka.

Dari sisi Pakistan, otoritas rumah sakit di Chaman melaporkan tiga orang mengalami luka ringan akibat baku tembak tersebut.

x|close