Ntvnews.id, Kabul- Pemerintah Taliban di Afghanistan menyatakan akan "merespons dengan tepat" setelah serangan udara Pakistan menewaskan 10 orang di wilayah mereka. Pernyataan itu disampaikan setelah insiden yang menyebabkan korban jiwa dari kalangan perempuan dan anak-anak.
"Pasukan invasi Pakistan membombardir rumah seorang warga sipil setempat," tulis juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, melalui media sosial X.
"Akibatnya, sembilan anak (lima anak laki-laki dan empat anak perempuan) dan seorang perempuan gugur di Provinsi Khost," ujarnya.
Serangan udara yang menyasar wilayah perbatasan Kunar dan Paktika itu juga menyebabkan empat warga sipil lain terluka, tambah Mujahid.
Baca Juga: Iran Siapkan Pertemuan Bahas Konflik Afghanistan–Pakistan
Serangan tersebut dilakukan menggunakan drone dan pesawat tempur, menurut Mustaghfir Gurbuz, juru bicara gubernur Khost.
"Imarah Islam mengutuk keras pelanggaran ini dan menegaskan kembali bahwa mempertahankan wilayah udara, teritorial dan rakyatnya adalah hak sahnya, dan akan merespons dengan tepat pada waktu yang tepat," kata Mujahid dalam pernyataan terpisah yang dikutip dari AFP, Rabu, 26 November 2025.
Sementara itu, militer Pakistan belum memberi komentar terkait serangan tersebut.
Seorang pria memeriksa senjata yang disita oleh lembaga penegak hukum Afghanistan di Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar, Afghanistan, 21 September 2022. ANTARA/Xinhua/Aimal Zahir (Antara)
Insiden ini terjadi setelah serangan bunuh diri pada Senin, 24 Novembe 2025 yang menargetkan markas besar pasukan paramiliter Kepolisian Federal Pakistan di Peshawar, menewaskan tiga perwira dan melukai 11 orang lainnya.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, stasiun TV pemerintah Pakistan, PTV, melaporkan bahwa pelakunya adalah warga negara Afghanistan.
Baca Juga: Gempa M6,3 di Afghanistan Utara Tewaskan 8 Orang dan Lukai Ratusan Warga
Presiden Pakistan Asif Zardari menyalahkan "Fitna al-Khawarij yang didukung asing" — istilah yang digunakan Islamabad untuk merujuk pada kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang dituduh berlindung di Afghanistan.
Di sisi lain, serangan bom bunuh diri lain di Islamabad bulan ini menewaskan 12 orang dan diklaim oleh faksi Taliban Pakistan yang memiliki ideologi serupa dengan Taliban Afghanistan.
Pemerintah Pakistan menuding bahwa sel militan tersebut "dibimbing di setiap langkah oleh... komando tinggi yang berbasis di Afghanistan" terkait serangan di ibu kota Pakistan itu.
Ketegangan antara Pakistan dan Afghanistan meningkat sejak Taliban kembali berkuasa pada 2021. Situasi makin memburuk setelah bentrokan mematikan di perbatasan pada Oktober lalu yang menewaskan sekitar 70 orang dari kedua pihak.
Ilustrasi Serangan Bom di Afghanistan (ANTARA)