Pramono Bersyukur Prediksi Ahok Soal Banjir Rob Sampai Monas Tak Terjadi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2025, 21:26
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pramono Anung Pramono Anung (NTVNews.id/Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung angkat bicara terkait prediksi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut jika tanggul di Pantai Mutiara jebol, air rob dapat mencapai kawasan Monas.

Politisi PDI Perjuangan tersebut memastikan skenario tak terjadi berkat langkah antisipasi yang sudah disiapkan Pemprov DKI Jakarta sejak jauh hari. Ia menjelaskan bahwa Pemprov DKI telah memperkuat kesiapan menghadapi rob sebelum puncak pasang yang dipicu fenomena supermoon pada awal Desember 2025.

"Untung di Jakarta kemarin kami sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari penyiapan pompa dan sebagainya, sehingga ketika air robnya naik, yang oleh Pak Ahok diperkirakan kalau jebol bisa sampai banjir di Monas, waktu itu saya jawab dengan serius juga bahwa mudah-mudahan tidak terjadi dan alhamdulillah tidak terjadi," ucapnya saat ditemui di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 8 Desember 2025.

Pramono juga menegaskan bahwa penanganan rob menjadi prioritas sejak 10 bulan pertama ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Langkah cepat tersebut terbukti efektif, terutama di kawasan rawan seperti Muara Angke.

Menurutnya, rob yang muncul kali ini memang dipengaruhi fenomena supermoon. Karena itu, Pemprov DKI melakukan persiapan sejak dua pekan sebelumnya, khususnya di Muara Baru, Muara Angke, RE Marta Dinata, Ancol dan Cilincing-Marunda.

Tanggul Muara Baru <b>(NTVNews.id/Adiansyah)</b> Tanggul Muara Baru (NTVNews.id/Adiansyah)

Baca Juga: Pramono: Supermoon Penyebab Banjir Rob Jakarta

Namun, Pramono mengakui penanganan rob tidak sepenuhnya berada dalam kewenangan Pemprov DKI. Beberapa titik merupakan tanggung jawab Kementerian PUPR, Pelindo, dan KKP. Meski demikian, ia menegaskan bahwa Pemprov DKI tetap mengambil peran utama dalam memastikan keselamatan warga.

"Tetapi apapun saya sudah memerintahkan kepada sember daya air, tanggung jawab utama tentunya adalah Pemerintah DKI Jakarta, karena apapun Pemerintah DKI Jakarta harus hadir untuk itu," ujarnya.

Besok, Pemprov DKI dijadwalkan menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian PU, KKP, Pelindo, dan SDA untuk menyamakan langkah penanganan.

Sebagai solusi permanen, Pramono kembali menegaskan pentingnya melanjutkan pembangunan NCICD (National Capital Integrated Coastal Development). Proyek tanggul raksasa ini menjadi kunci perlindungan pesisir Jakarta dari banjir rob di masa depan.

Beberapa segmen yang akan dikebut pada 2025-2026 antara lain; Segmen Asahimas (1,2 km), Segmen Ancol Barat Seafront (0,8 km), dan Tanggul Mitigasi Muara Angke (1,1 km).

Menurut Pramono, dari total panjang 28 km, sekitar 11 km sudah selesai dikerjakan, sementara 16 km sisanya akan terus dipercepat. Bagian yang menjadi fokus pada 2026 adalah Pantai Mutiara, mencakup pembangunan 430 meter di sisi timur dan 100 meter di sisi barat.

x|close