PBNU Tegaskan Dana ke CSCV Legal Berdasar MoU Resmi, Bukan Transaksi Tersembunyi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2025, 16:50
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azca. ANTARA/HO-PBNU. Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azca. ANTARA/HO-PBNU. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan bahwa aliran dana dari PBNU kepada Center for Shared Civilizational Values (CSCV) dilakukan secara sah dan berdasarkan nota kesepahaman (MoU) resmi, bukan transaksi non-procedural seperti yang ramai diisukan.

“Aliran dana itu bukan transaksi tersembunyi, melainkan bagian dari pembiayaan operasional untuk menjalankan mandat R20,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azca di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.

Isu terkait aliran dana tersebut mencuat di tengah dinamika internal organisasi dan disebut seolah-olah PBNU menyalurkan dana kepada lembaga asing yang tidak kredibel. Menanggapi narasi tersebut, Najib menyampaikan bahwa dokumen analisis resmi menunjukkan bahwa aliran dana memiliki dasar hukum yang jelas dan ditujukan kepada mitra internasional yang sudah terbukti produktif.

Dalam dokumen itu dijelaskan bahwa salah satu dasar terpenting yang sering diabaikan oleh pihak yang melontarkan tuduhan adalah keberadaan Memorandum of Understanding (MoU) antara PBNU dan CSCV.

Nota kesepahaman yang diteken pada 20 Mei 2022 tersebut menetapkan CSCV sebagai Sekretariat Permanen G20 Religion Forum (R20). Penunjukan itu mencakup mandat operasional menyeluruh, mulai dari penyusunan konsep, perencanaan, hingga pelaksanaan kegiatan berskala internasional.

Dengan begitu, kata dia, penyaluran dana ke CSCV merupakan konsekuensi langsung dari kerja sama resmi yang mengikat antara kedua pihak.

Baca Juga: Terpopuler: Katib Syuriyah PBNU Soal Pencopotan Gus Yahya, 7 Korban Hilang Banjir Bandang di Agam

Baca Juga: PBNU Tegas Bantah Tuduhan TPPU dan Sebut Dasar Dugaan Masih Prematur

“CSCV, sebagai mitra yang ditunjuk, bertanggung jawab mengoordinasikan kerja-kerja strategis forum tersebut (R20), termasuk diplomasi global, produksi konten, dan hubungan antarperadaban,” kata dia.

Najib juga menegaskan bahwa tudingan bahwa CSCV adalah lembaga “abal-abal” tidak sesuai fakta. Ia menyebut rekam jejak CSCV dalam empat tahun terakhir menunjukkan produktivitas tinggi. Dalam periode Juli 2021 hingga November 2025, CSCV tercatat menghasilkan lebih dari 64 keluaran konkret yang terdokumentasi.

Output tersebut mencakup enam konferensi tingkat internasional, lima publikasi buku dan prosiding, tiga film dokumenter, sejumlah situs web resmi, delapan kelompok kerja multinasional, serta peliputan media internasional, mulai dari The Wall Street Journal hingga The Economist.

Ia menambahkan bahwa produktivitas tersebut juga terlihat dari jaringan kemitraan global yang dibangun CSCV bersama PBNU. Beberapa universitas ternama seperti Princeton University, Sciences Po, dan Boston University turut terlibat dalam berbagai program.

Selain itu, dukungan juga datang dari jaringan politik internasional seperti Centrist Democrat International (CDI), serta tokoh lintas agama dan negara, termasuk Muslim World League dan para pemimpin gereja internasional.

(Sumber: Antara) 

x|close