Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf melakukan rotasi terhadap lima pejabat struktural, termasuk Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, sebagai langkah transformasi organisasi di tengah dinamika kepemimpinan internal yang sedang terjadi.
Dalam keterangan usai rapat tanfidziyah di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Jumat, 28 November 2025, Yahya menjelaskan bahwa rotasi tersebut merupakan ketentuan organisasi dan diperlukan agar fungsi kelembagaan tetap berjalan optimal.
Ia menegaskan, "Rotasi ini sebagaimana diatur dalam aturan perkumpulan sebagai forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar, ini semua kita maksudkan supaya tugas-tugas yang harus dipertanggungjawabkan oleh PBNU tetap bisa dijalankan dengan baik."
Adapun lima nama yang mengalami pergeseran jabatan yaitu KH. Masyhuri Malik yang sebelumnya menjabat Ketua PBNU kini menjadi Wakil Ketua Umum; Saifullah Yusuf dari Sekretaris Jenderal PBNU menjadi Ketua PBNU; serta H. Gudfan Arif dari Bendahara Umum menjadi Ketua PBNU.
Baca Juga: Gus Ipul: Charles Holland Taylor Dicopot dari Jabatan Penasihat Ketum PBNU
Selain itu, H. Amin Said Husni yang semula Wakil Ketua Umum kini menempati posisi Sekretaris Jenderal PBNU, dan H. Sumantri yang sebelumnya menjabat Bendahara kini menjadi Bendahara Umum.
Selain keputusan rotasi jabatan, rapat juga membahas penyusunan roadmap Nahdlatul Ulama 2025–2050 serta evaluasi kinerja dan pelaksanaan program.
Gus Yahya menegaskan bahwa polemik yang terjadi di tubuh PBNU tidak boleh mengganggu peran utama organisasi dalam menjalankan pengabdian kepada umat dan masyarakat luas.
Baca Juga: Mensos Gus Ipul: Santunan Korban Konflik Sosial Mulai Disalurkan
Ia menuturkan, "Karena tugas-tugas itu merupakan amanat utama yang harus dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepada Muktamar, melainkan juga kepada konstituen organisasi. Tapi, bagi kami ini juga merupakan tanggung jawab keagamaan, tanggung jawab ilahiyah yang harus kita pertanggungjawabkan di hadapan jutaan orang."
Ia menambahkan bahwa transformasi dalam tubuh NU bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi dalam menghadapi perubahan zaman.
"Visinya didasarkan pada wawasan tentang peradaban tahun ke depan. Kita tahu bahwa perubahan-perubahan begitu banyak dan akseleratif, serta menyangkut aspek-aspek fundamental dalam kehidupan masyarakat," ujar Gus Yahya.
(Sumber: Antara)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah) dalam konferensi pers usai rapat yang membahas rotasi pejabat PBNU dan penentuan peta jalan organisasi Islam tersebut di Jakarta, Jumat, 28 November 2025. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari/aa. (Antara)