Luhut Sebut Bandara IMIP Morowali Hanya untuk Penerbangan Domestik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Des 2025, 16:56
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan wartawan saat wawancara cegat usai kegiatan “1 tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth” di Jakarta, Kamis 16 Oktober 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan wartawan saat wawancara cegat usai kegiatan “1 tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth” di Jakarta, Kamis 16 Oktober 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan akhirnya buka suara terkait polemik bandara di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Hal tersebut disampaikan luhut melalui akun Instagram pribadinya. Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu menjelaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam bisnis apapun.

“Bandara khusus diberikan hanya untuk melayani penerbangan domestik dan memang tidak memerlukan bea cukai atau imigrasi sesuai aturan perundang-undangan. Tidak pernah kami pada saat itu mengizinkan bandara di Morowali atau Weda Bay menjadi bandara internasional,” kata Luhut dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.

"Selama menjabat, saya menjaga agar tidak ada konflik kepentingan. Saya tidak pernah terlibat dalam bisnis apapun demi memastikan keputusan yang saya ambil tetap objektif dan berpihak pada kepentingan nasional," kata Luhut.

Bandara PT IMIP dan Pesawat Jet Pribadi <b>(Google Maps)</b> Bandara PT IMIP dan Pesawat Jet Pribadi (Google Maps)

Selain itu juga, Luhut membuka pintu untuk melakukan diskusi dalam permasalahan IMIP. Namun harus dilengkapi data-data yang lengkap.

Baca Juga: Kemenhub Cabut Izin Internasional Bandara IMIP Morowali

"Jika ada pihak yang meragukan keputusan ini dibuat sepihak oleh Presiden Joko Widodo, saya tegaskan bahwa koordinasi penuh dijalankan oleh saya. Saya membuka pintu bagi siapapun untuk berdiskusi dengan membawa data," beber pria berusia 78 tahun itu.

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa Indonesia tidak pernah berpihak kepada Tiongkok atau pun Amerika Serikat dan menegas bahwa dirinya berpihak kepada kepentingan Indonesia.

"Sekali lagi saya tegaskan, Indonesia tidak berpihak pada Tiongkok atau Amerika. Kita berpihak pada kepentingan Indonesia. Namun faktanya saat itu Tiongkok adalah satu-satu negara yang siap memenuhi syarat dari Pemerintah Indonesia," pungkas Luhut.

x|close