Ntvnews.id, Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa proses digitalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) masih menunggu penyelesaian aplikasi yang sedang dikembangkan oleh Komite Percepatan Transformasi Digital (KPDT) di bawah pimpinan Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam acara Tasyakuran Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025. Saifullah menjelaskan aplikasi tersebut tengah dirancang bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan akan menjadi tonggak baru dalam sistem penyaluran bansos berbasis digital yang transparan.
“Nanti kalau aplikasi yang dibuat tim DEN bisa diuji di lapangan dan berjalan baik, itu akan menandai era baru penyaluran bansos,” ujar Mensos di hadapan ratusan pegawai Kementerian Sosial (Kemensos).
Baca Juga: Mensos: 77 Ribu Keluarga Dinyatakan Mandiri dari Bansos di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
Ia menuturkan, uji coba sistem digitalisasi bansos saat ini masih berlangsung di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan kini sedang dalam tahap evaluasi.
“Secara umum kita bisa melihat masyarakat antusias. Dengan sistem ini, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan mengajukan diri sebagai penerima bansos, dan nanti mesin atau sistem yang akan melakukan seleksi,” kata Saifullah.
Melalui sistem digital tersebut, penerima bantuan akan ditetapkan berdasarkan data terpadu dari sepuluh sumber resmi, dengan setiap keputusan, baik diterima maupun ditolak, dilengkapi alasan yang dapat diakses masyarakat guna menjamin transparansi.
Baca Juga: Kemensos Salurkan Bansos Triwulan III, Jumlah Penerima Naik Jadi 35 Juta Keluarga
Kemensos melaporkan, sejauh ini terdapat 300 ribu keluarga di Banyuwangi yang menjadi peserta uji coba sistem tersebut. Dari jumlah itu, sekitar 70 persen masih mendapat pendampingan relawan sosial, sedangkan 30 persen sudah mampu menggunakan aplikasi secara mandiri melalui ponsel mereka.
Kementerian juga bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Sosial daerah, serta operator desa dalam proses verifikasi dan pendampingan pengguna.
“Bila hasil evaluasi di Banyuwangi dinilai baik, maka uji coba akan diperluas ke beberapa daerah lain sebelum diterapkan secara nasional pada 2026 targetnya,” tutup Mensos Saifullah Yusuf.
(Sumber: Antara)