Luhut Optimis Injeksi Rp200 Triliun ke Himbara Dorong Pertumbuhan Ekonomi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2025, 19:30
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan wartawan saat wawancara cegat usai kegiatan “1 tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth” di Jakarta, Kamis 16 Oktober 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan wartawan saat wawancara cegat usai kegiatan “1 tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth” di Jakarta, Kamis 16 Oktober 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan meyakini kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menginjeksi dana pemerintah sebesar Rp200 triliun ke bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mampu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional.

“Injeksi ideal pemerintah Rp200 triliun yang diberikan Menteri Keuangan ini sudah mulai menunjukkan hasil,” kata Luhut dalam acara “1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism 8% Economic Growth” di Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.

Menurut Luhut, ide untuk mengalirkan dana pemerintah ke sektor perbankan demi menggairahkan aktivitas ekonomi sebenarnya sudah lama diusulkan oleh Purbaya sejak masih menjadi stafnya di Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. Ia menyebut langkah itu lebih efektif dibandingkan menahan dana di Bank Indonesia yang membuat jumlah uang beredar (M0) cenderung rendah.

“Sekarang saya lihat Menteri Keuangan yang baru mendorong betul mazhab-nya dia ini untuk mengguyur pasar dengan taruh Rp200 triliun di perbankan, dan saya kira itu sangat bagus,” ujarnya.

Baca Juga: Luhut: Pembangunan Family Office Tak Gunakan Dana APBN

Luhut optimistis kebijakan tersebut dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,1 hingga 5,2 persen. Meski begitu, ia menegaskan bahwa hasil kebijakan ini tidak bisa langsung terlihat dalam waktu singkat.

“Itu butuh waktu. Kita ini kadang-kadang seperti makan cabai, begitu digigit langsung pedas. Enggak, butuh waktu. Itu suatu proses,” tutur Luhut.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa bank-bank Himbara telah menyalurkan kredit produktif sebesar Rp112,4 triliun dari total penempatan dana pemerintah Rp200 triliun. Rinciannya, Bank Mandiri menyalurkan Rp40,6 triliun (74 persen), BRI Rp33,9 triliun (62 persen), BNI Rp27,6 triliun (50 persen), BTN Rp4,8 triliun (19 persen), dan Bank Syariah Indonesia Rp5,5 triliun (55 persen).

Menurut Purbaya, realisasi ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh dana pemerintah sudah aktif berputar di perekonomian nasional, menopang konsumsi dan investasi. Ia juga mencatat pertumbuhan uang beredar (M0) kini meningkat menjadi 13,2 persen, menandakan adanya tambahan likuiditas yang signifikan di sistem keuangan.

(Sumber: Antara)

x|close