Nurdin Tampubolon Beberkan Perjuangan Nusantara TV Jadi Pelopor TV Digital Terestrial di Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Nov 2025, 19:06
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Presiden Komisaris Nusantara TV Nurdin Tampubolon. Presiden Komisaris Nusantara TV Nurdin Tampubolon. (Ntvnews)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris Nusantara TV (NTV), Nurdin Tampubolon, mengenang kembali perjalanan panjang dan penuh tantangan ketika NTV berupaya menjadi televisi digital terestrial pertama di Indonesia. Hal ini ia ungkapkan saat menjadi narasumber Dialog Prime bertajuk '1 Dekade Simfoni Nusantara' di Nusantara TV, Kamis, 27 November 2025.

Menurutnya, momentum transisi dari analog ke digital bukan sekadar perubahan teknologi, tetapi perjuangan melawan peta kekuatan besar di industri penyiaran nasional.

Nurdin menjelaskan bahwa hambatan terbesar pada masa awal bukanlah persoalan teknis, melainkan regulasi.

“UU penyiaran kita itu dulu berbasis analog. Untuk beralih ke digital, undang-undang harus diamandemen, dan itu bukan proses mudah,” ujarnya.

Ia menegaskan, tantangan politik dan ekonomi sangat besar karena para konglomerasi media sudah menginvestasikan modal yang amat besar dalam sistem analog.

Baca Juga: 1 Dekade Nusantara TV, Presiden Komisaris Nurdin Tampubolon Ungkap Perjalanan Panjang dan Strategi Bertahan di Era Digital

“Wajar kalau mereka mempertahankan posisi sebagai analog karena investasi mereka sudah sangat besar, dan waktu itu media sosial atau YouTube pun belum ada,” tambahnya.

Di tengah kondisi tersebut, Nusantara TV memilih bertarung dengan strategi berbeda: inovasi. Nurdin menilai bahwa satu-satunya cara untuk bertahan di industri penyiaran modern adalah menciptakan model bisnis dan kreativitas baru.

“Industri media elektronik sekarang harus membangun inovasi agar bisa bersaing dan tetap hidup. Kalau tidak, pasti tertinggal. Kita sudah mempekerjakan banyak orang, dan tanggung jawab itu besar,” katanya.

Saat ini, Nusantara TV telah tumbuh menjadi jaringan media dengan hampir 1.000 karyawan di seluruh Indonesia. Nurdin menyebut bahwa perjuangan berikutnya bukan lagi sekadar soal regulasi, melainkan pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur yang mampu bersaing secara nasional.

“Kami harus membangun SDM yang unggul, membangun infrastruktur yang berdaya saing, dan terus memperbaiki konten,” ucapnya.

Baca Juga:Andien dan Kerispatih Siap Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Nusantara TV ke-10

Transformasi konten menjadi salah satu fokus utama. Nusantara TV kini menghadirkan program berita, hiburan, dan ekonomi, serta didukung portal dan ekosistem media sosial yang lengkap. Di sisi lain, Nurdin memaparkan bahwa NTV juga memperluas lini bisnis medianya dengan melahirkan kanal baru yang lebih spesifik.

“Bukan hanya Nusantara TV, kami sudah punya Harum TV untuk konten entertainment yang sekarang uji coba siaran di Bali dan Lampung. Ada juga Gold TV yang khusus sport dan sudah uji coba di dua daerah tersebut,” tuturnya.

Menurut Nurdin, langkah-langkah ekspansi ini bukan sekadar mengembangkan bisnis, tetapi bagian dari kontribusi media terhadap pembangunan nasional.

“Inovasi-inovasi ini untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi dan olahraga, serta hal-hal yang dibutuhkan negara untuk meningkatkan daya saing bangsa. Media harus memberi peran di sana,” tegasnya.

Melalui perjalanan panjang tersebut, Nusantara TV menempatkan dirinya bukan hanya sebagai perusahaan media, tetapi sebagai bagian dari ekosistem nasional yang mendorong transformasi digital dan penguatan sumber daya manusia Indonesia.

x|close