Ada Bercak Darah di Kelamin dan Hidung Dosen Cantik Semarang, AKBP Basuki Dipatsus

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Nov 2025, 15:33
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
AKBP Basuki dan Dosen Cantik Semarang AKBP Basuki dan Dosen Cantik Semarang (Twitter)

Ntvnews.id, Semarang - Kasus kematian dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, DLL (35), terus memicu tanda tanya. Ia ditemukan tak bernyawa di sebuah kostel di Kecamatan Gajahmungkur pada Senin, 17 November 2025 sekitar pukul 05.30 WIB.

Alih-alih dianggap sebagai kematian wajar, kondisi jenazah justru menimbulkan kegelisahan, terutama karena adanya bercak darah pada area kelamin serta darah yang keluar dari hidung dan mulut. Temuan-temuan ini membuat keluarga menolak anggapan polisi yang menyebut kematiannya disebabkan sakit.

Di tengah sorotan publik, muncul pula keberadaan seorang anggota polisi bernama AKBP Basuki yang menjadi saksi pertama di lokasi dan bahkan tercatat dalam satu Kartu Keluarga (KK) bersama korban. Hal tersebut semakin memperkuat dugaan adanya kejanggalan.

Baca Juga: Buntut Dosen Cantik Tewas Tanpa Busana di Semarang, AKBP Basuki Dipatsus 20 Hari

Polisi menyimpulkan DLL meninggal karena sakit berdasarkan rekam medis RS Telogorejo dua hari sebelumnya. Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, menjelaskan bahwa tekanan darah korban mencapai 190 mmHg dan gula darah berada di angka 600 mg/dl.

“Jadi diduga korban meninggal dunia karena sakit. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan,” kata Nasoir, Selasa, 18 November 2025.

Ilustrasi garis polisi dalam peristiwa penembakan gereja di Michigan, Amerika Serikat (AS). <b>(ANTARA)</b> Ilustrasi garis polisi dalam peristiwa penembakan gereja di Michigan, Amerika Serikat (AS). (ANTARA)

Namun, menurut Tiwi, pihak keluarga, kondisi yang mereka lihat justru jauh dari kesan kematian karena sakit. Keluarga menemukan bahwa terdapat darah keluar dari hidung dan mulut, bercak darah di bagian intim, dan perubahan drastis pada wajah korban dalam foto yang diterima keluarga.

“Korban dari dulu kelihatan sehat. Tidak ada tanda-tanda sakit tertentu,” ujar Tiwi dalam keterangannya. 

Baca Juga: Kronologi Dosen Cantik Semarang Ditemukan Tewas di Hotel Bareng Anggota Polisi

Temuan darah dari hidung hingga kelamin inilah yang membuat keluarga semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tidak selaras dengan penjelasan resmi. Kondisi korban saat ditemukan juga menambah pertanyaan lain.

DLL tergeletak telentang di lantai, tanpa busana dan tanpa alas. Menurut keluarga, posisi dan keadaan ini tidak lazim jika seseorang meninggal akibat penyakit mendadak. Terlebih lagi, tempat ditemukannya korban adalah sebuah kostel, bukan kamar kos pribadinya.

Meskipun DLL ditemukan pada pukul 05.30 WIB, keluarga baru diberi tahu pada petang hari. Rentang waktu yang panjang antara penemuan dan pemberitahuan inilah yang dianggap janggal dan memicu dugaan adanya penundaan informasi yang tidak wajar.

Salah satu kejanggalan yang paling memicu perhatian publik adalah munculnya nama AKBP B, anggota Direktorat Samapta Polda Jateng, sebagai saksi pertama. AKBP Basuki bahkan saat ini telah dipatsus atau Penempatan Khusus Propam selama 20 hari. Penempatan Khusus atau Patsus ini biasanya diberikan kepada anggota Polri yang diduga melakukan pelanggaran kode etik atau disiplin.  

x|close