Ntvnews.id, Washington D.C - Serangkaian penembakan yang terjadi di berbagai lokasi di Washington, DC, menyebabkan puluhan orang luka-luka, termasuk seorang anak berusia lima tahun.
Dilansir dari Washington Post, Senin, 27 Oktober 2025, yang mengutip kepolisian setempat menyebut insiden itu terjadi dalam dua hari berturut-turut.
Peristiwa penembakan tersebut berlangsung di sejumlah titik di distrik Washington pada Jumat, 24 Oktober 2025 malam hingga Sabtu, 25 Oktober 2025 pagi. Hingga kini, pihak berwenang belum dapat memastikan apakah seluruh insiden memiliki keterkaitan satu sama lain.
Menurut keterangan polisi yang dikutip Washington Post pada Sabtu, lima orang, terdiri atas empat orang dewasa dan seorang anak menjadi korban penembakan di dekat Universitas Howard setelah sebuah acara reuni berlangsung.
Baca Juga: Prabowo Dorong Pembentukan Kerjasama Perdagangan Indonesia-Amerika Latin
Juru bicara polisi, Tom Lynch, mengatakan salah satu korban mengalami luka serius yang mengancam nyawa, sementara korban lain, termasuk anak laki-laki berusia lima atau enam tahun, diperkirakan akan selamat meski mengalami luka.
The Washington Post menyoroti bahwa jumlah korban ini menggambarkan “malam paling keras” di Washington, DC, sejak pemerintah federal meningkatkan operasi penegakan hukum pada Agustus lalu.
Baca Juga: Dua Anggota TNI AL Pelaku Penembakan Bos Rental Wajib Bayar Restitusi Rp576 Juta
Pada 11 Agustus, Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan pasukan Garda Nasional ke Washington, DC, setelah mendeklarasikan “darurat keamanan publik,” dan menegaskan bahwa ia akan memulihkan ketertiban di kota-kota besar lain dengan tingkat kejahatan tinggi seperti New York, Chicago, Baltimore, Oakland, dan Los Angeles.
Presiden menyatakan bahwa pemerintahannya berkomitmen menjadikan kota-kota Amerika lebih aman dengan segala cara, bahkan jika kebijakan tersebut “bertentangan dengan keinginan sejumlah gubernur dan wali kota dari Partai Demokrat.”
Ilustrasi - Bendera Amerika Serikat. ANTARA/Pixabay (Antara)