Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memutuskan untuk memaafkan pihak yang membuat meme bernada kebencian terhadap dirinya. Ia juga meminta sayap organisasi Partai Golkar untuk menghentikan proses pelaporan yang telah dilakukan.
"Saya pikir ya, kalau ada yang meme-meme, sudah lah saya maafkan. Tidak apa-apa. Sebenarnya kalau kritisi kebijakan itu tidak apa-apa. Tapi kalau sudah pribadi, sudah mengarah ke rasis, itu menurut saya tidak bagus," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan akan meminta agar proses pelaporan dihentikan, terutama karena pihak pembuat meme telah menyampaikan permintaan maaf.
"Nanti saya akan minta sudah, stop. Apalagi kalau sudah ada yang minta maaf kan. Allah saja mau memaafkan umatnya ketika dia sudah minta maaf. Apalagi kita manusia. Tidak boleh juga kita melebihi kodrat ilahi kita," tambahnya.
Baca Juga: Bahlil Tegaskan Kasus Tambang Ilegal di Mandalika Harus Diproses Hukum
Bahlil mengungkapkan bahwa dirinya sudah terbiasa menghadapi hinaan sejak kecil dan tidak mempermasalahkan jika menjadi sasaran kritik atau ejekan. Namun, ia menilai hal tersebut berbeda bila upaya itu dimaksudkan untuk mengganggu kebijakan negara yang menjadi tanggung jawabnya sebagai pembantu Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Bahlil, seluruh kebijakan di sektor energi dan sumber daya mineral dijalankan sesuai arahan Presiden Prabowo, terutama dalam menjaga kedaulatan nasional dan meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Ia menambahkan, kinerja Kementerian ESDM saat ini berada di jalur yang sesuai dengan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Capaian tersebut mencakup produksi minyak dan gas yang melampaui target, serta kemajuan dalam program hilirisasi dan elektrifikasi desa.
"Ini sebagai bagian dari menerjemahkan apa yang menjadi perintah Bapak Presiden yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33," ujarnya.
Baca Juga: Bahlil Siapkan Insentif untuk Investor Pembangun Pabrik Etanol di Indonesia
Bahlil menilai bahwa perbedaan pendapat dalam pelaksanaan kebijakan merupakan hal wajar dalam demokrasi, selama disampaikan dengan cara yang konstruktif dan tidak menyerang aspek pribadi atau menyinggung isu rasial.
"Karena saya kulit saya hitam, mungkin tubuh saya tidak terlalu tinggi. Terus apakah tidak boleh begitu? Terus bagaimana dengan saudara-saudara kita di Papua, di Maluku, di Kalimantan, di NTT? Kan kita pergi ke Indonesia ini satu kesatuan yang utuh," kata Bahlil.
Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda, Bahlil juga menyerukan pentingnya menjaga semangat kebinekaan dan menolak segala bentuk diskriminasi. Ia menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan daerah, dan keberagaman tersebut harus menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan. Menurutnya, memaafkan adalah wujud nilai kemanusiaan dan ajaran agama. Ia berharap persoalan yang sempat muncul ini dapat segera disudahi dan dijadikan pelajaran agar ruang publik diisi dengan diskusi yang sehat serta menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (NTVnews.id)