Akun-akun Medsos yang Hina Bahlil Dipolisikan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2025, 17:01
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan sambutan saat membuka Mineral dan Batu bara Convention - Expo (Minerba Convex) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025. Pameran pertambangan mineral dan batu ba Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan sambutan saat membuka Mineral dan Batu bara Convention - Expo (Minerba Convex) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025. Pameran pertambangan mineral dan batu ba (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sejumlah akun media sosial (medsos) yang dianggap menghina Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, akan dipolisikan. Akun tersebut bakal dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh PP Angkatan Muda Pemuda Golkar (AMPG).

"Maksud kedatangan kami hari ini untuk melaporkan beberapa akun media sosial yang secara terstruktur dan masif belakangan ini menyerang pribadi, marwah, dan martabat Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia," ujar Wakil Ketua Umum PP AMPG, Sedek Bahta di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.

Menurut Sedek, dirinya sudah berkonsultasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya terkait persoalan ini. Dalam kesempatan itu, pihaknya membawa sejumlah barang bukti termasuk tangkapan layar konten yang berisikan hinaan kepada Bahlil.

"Terdapat kesimpulan bahwa terhadap konten-konten yang telah diposting dan disebar oleh beberapa akun media sosial itu, berdasarkan hasil diskusi kami, akun-akun tersebut dengan konten-kontennya diduga telah melakukan hal-hal sebagaimana diatur dalam Pasal 27, Pasal 28 Undang-Undang ITE, serta Pasal 310 KUHP," papar dia.

Menurut Sedek, laporan ini dibuat lantaran serangan terhadap Bahlil dan institusi Partai Golkar semakin masif dan tak beretika. Pihaknya pun telah lebih dulu memberikan somasi sebelum membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

"Sebelum kami melakukan laporan ini, terhadap konten-konten itu kami sudah melakukan somasi. Ada beberapa akun yang kooperatif dan sudah men-take down unggahannya," jelas Sedek.

Setidaknya ada lima hingga tujuh akun yang dilaporkan dalam tahap awal ini. Walau begitu, jumlah itu bisa bertambah karena pihaknya masih menelusuri akun-akun lain yang turut menyebarkan konten serupa.

"Ada yang menulis 'wudhu pakai bensin', ada yang melempar dengan batu bara, ada juga yang membenarkan penyerangan secara fisik terhadap beliau. Nah, terhadap akun-akun itu kami tidak akan menyampaikan secara publik siapa pemiliknya, karena semuanya sudah kami serahkan secara resmi ke penyidik dalam bentuk bukti tangkapan layar, identitas akun, dan sebagainya," papar Sedek.

Menurutnya, laporan tersebut bukan bentuk anti kritik dari pihaknya maupun Partai Golkar. Tim hukum AMPG akan melengkapi sejumlah dokumen tambahan yang diminta penyidik dalam satu hingga dua hari ke depan.

"Laporan sudah kami buat. Tahapannya nanti setelah ini penyidik akan memberikan ruang kepada kami untuk melengkapi beberapa dokumen. Satu atau dua hari ke depan kami akan kembali untuk menyerahkan dokumen tambahan. Setelah semua terpenuhi, baru tahapan mediasi bisa dilakukan antara pelapor dan terlapor. Jadi ruang mediasi itu tetap ada, sesuai ketentuan," tandas Sedek.

x|close