Lula da Silva: Dunia Berutang pada Indonesia atas Konferensi Asia-Afrika di Bandung

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Okt 2025, 19:15
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto (kanan) dan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva berbincang-bincang saat pertemuan empat mata (tête-à-tête) di Ruang Kerja Presiden RI, Istana Merdeka, Kamis (23/10/2025) dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Lula di Jakarta. Presiden Prabowo Subianto (kanan) dan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva berbincang-bincang saat pertemuan empat mata (tête-à-tête) di Ruang Kerja Presiden RI, Istana Merdeka, Kamis (23/10/2025) dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Lula di Jakarta. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyatakan negara-negara berkembang memiliki utang sejarah kepada Indonesia atas terselenggaranya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung, yang menjadi tonggak lahirnya solidaritas antarnegara Asia dan Afrika sejak 70 tahun lalu. 

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan bahwa negara-negara berkembang berutang budi kepada Indonesia karena penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, tujuh dekade silam telah menjadi dasar bagi gerakan solidaritas negara-negara Selatan Global.

“Dunia berkembang memiliki utang sejarah kepada Indonesia, karena 70 tahun lalu, Konferensi Asia-Afrika di Bandung telah menjadi fondasi gerakan solidaritas negara-negara berkembang,” ujar Lula dalam pernyataan bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025.

Baca Juga: Hari Ini Presiden Brazil Lula Akan Tinjau Langsung Program Makan Bergizi

Konferensi yang dihadiri 29 negara dari kawasan Asia dan Afrika tersebut digagas oleh Indonesia, India, Mesir, Pakistan, dan Burma (Myanmar). KAA menjadi wadah pertama bagi negara-negara yang baru merdeka untuk bersatu menolak kolonialisme, rasisme, dan ketimpangan global pasca-Perang Dunia II.

Lula menyebut, Indonesia dan Brasil sebagai bagian aktif dari negara-negara Selatan Global berkomitmen memperkuat peran dalam menjaga perdamaian, pembangunan berkelanjutan, serta mendorong tatanan internasional yang adil.

Kedua negara juga menentang genosida di Gaza, Palestina, dan mendukung solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian di Timur Tengah.

“Kami juga menyerukan reformasi menyeluruh Dewan Keamanan PBB agar menjadi lebih representatif dan efektif,” kata Lula.

Baca Juga: Prabowo ke Lula: Saya Meniru Banyak Kebijakan Anda untuk Kesejahteraan Rakyat

Dalam kesempatan yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia dan Brasil memiliki pandangan sejalan dalam berbagai isu politik internasional, termasuk dalam mendorong gencatan senjata di Palestina dan Ukraina.

“Kita di bidang politik internasional kita saling mendukung, sikap kita sama. Di masalah Palestina, sama di masalah Ukraina, kita ingin gencatan senjata cepat,” ujar Prabowo.

Ia menambahkan, kedua negara menilai pentingnya perdamaian yang nyata serta solusi politik yang berkeadilan, terutama melalui penerapan solusi dua negara untuk penyelesaian konflik di Timur Tengah.

“Kita ingin perdamaian yang real, menuju ke solusi politik, yaitu solusi dua negara. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan,” ucap Kepala Negara.

Baca Juga: Mensos Pastikan Tak Ada Biaya Pencairan BLTS, Semua Ditanggung Pemerintah

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close