Cucu Nelson Mandela Kecam Kekerasan Israel terhadap Aktivis Afrika Selatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2025, 06:28
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Arsip foto - Peserta yang tergabung dalam Global Peace Convoy membawa poster dukungan saat aksi mengawal Global Sumud Flotilla di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Aksi tersebut menuntut pembebasan para aktivis Global Arsip foto - Peserta yang tergabung dalam Global Peace Convoy membawa poster dukungan saat aksi mengawal Global Sumud Flotilla di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Aksi tersebut menuntut pembebasan para aktivis Global (ANTARA)

Ntvnews.id, Athena - Enam aktivis Global Sumud Flotilla asal Afrika Selatan akhirnya tiba kembali di negaranya setelah ditahan oleh otoritas Zionis Israel.

Para aktivis tersebut mengaku mengalami kekerasan dan perlakuan tidak manusiawi selama masa penahanan ketika mereka berusaha mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina.

Di antara para aktivis yang disambut meriah layaknya pahlawan adalah Mandla Mandela, cucu dari tokoh perjuangan anti-apartheid Nelson Mandela sekaligus aktivis pro-Palestina.

Ia menyesalkan keras perlakuan tidak adil yang diterima oleh para tahanan asal Afrika Selatan. Menurutnya, mereka justru mendapat perlakuan paling keras dibanding yang lain, termasuk penolakan akses hukum dan pelanggaran martabat pribadi.

Baca Juga: Sekolah Unggul Garuda Hadir di Ambon, Menkomdigi: Siswa Maluku Siap Go Global

Mandela menilai tindakan Israel tidak hanya menunjukkan sifat entitas rasis, tetapi juga memiliki muatan politik, mengingat Afrika Selatan selama ini dikenal vokal dalam menuntut kasus genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina di Mahkamah Internasional (ICJ).

Meskipun menghadapi perlakuan brutal, para aktivis tetap menegaskan komitmen dan solidaritas mereka terhadap perjuangan rakyat Palestina. Mereka menyerukan gerakan global yang lebih kuat untuk menekan Israel dan mengakhiri blokade terhadap Gaza.

Baca Juga: Relawan Global Sumud Flotilla yang Ditahan Israel Lakukan Mogok Makan

Mandela juga menegaskan bahwa penderitaan yang dialami para aktivis selama penahanan tidak sebanding dengan penderitaan rakyat Palestina yang hidup di bawah pendudukan dan blokade berkepanjangan.

Dalam misi kemanusiaan tersebut, Mandela turut ditemani dua aktivis perempuan asal Afrika Selatan yang juga berada di kapal pengangkut bantuan menuju Gaza. Keduanya mengaku mendapat perlakuan kasar dari militer Zionis Israel selama proses penahanan.

x|close