Ntvnews.id, Jakarta - Langit pada malam 7–8 September akan menghadirkan fenomena langka, Gerhana Bulan Total atau yang kerap disebut Blood Moon. Peristiwa ini akan berlangsung selama 5 jam 27 menit, menjadikannya gerhana bulan total dengan durasi terpanjang sejak 2022.
Pada momen ini, Bulan purnama akan melewati bayangan Bumi. Saat sepenuhnya masuk ke dalam umbra, Bulan akan berubah menjadi merah tembaga selama 82 menit. Inilah yang membuatnya dijuluki Bulan Berdarah.
Gerhana Bulan pada 7–8 September akan berlangsung selama total 5 jam 27 menit. Peristiwa ini dimulai pukul 15.28 UTC pada 7 September, dengan Bulan purnama bergerak melalui bayangan luar Bumi, penumbra, yang akan menyebabkan Bulan kehilangan sebagian besar kecerahannya.
Saat mulai memasuki bayangan dalam Bumi yang lebih gelap, umbra, pada pukul 16.26 UTC, proyeksi lengkung bayangan Bumi akan terlihat menyelimuti Bulan secara bertahap.
Totalitas akan dimulai pada pukul 17.30 UTC, ketika Bulan sepenuhnya berada dalam umbra. Selama 82 menit berikutnya, hingga pukul 18.52 UTC, Bulan tampak merah tembaga. Setelah itu, secara perlahan Bulan akan keluar kembali dari bayangan Bumi, hingga gerhana berakhir pada pukul 20.55 UTC.
Tidak seperti gerhana matahari yang hanya bisa dilihat dari jalur sempit, gerhana bulan total dapat disaksikan dari seluruh sisi malam Bumi. Kali ini, wilayah Australia, Asia, Afrika, dan sebagian Eropa berkesempatan menikmati fenomena penuh ini.
“Fase total dan parsialnya akan dapat diamati oleh 5,8 miliar orang atau sekitar 71% populasi dunia.” Kota-kota yang pertama kali merasakan totalitas antara lain Sydney, Melbourne, dan Perth di Australia, Tokyo di Jepang, serta Seoul di Korea Selatan. Sementara fase terakhir akan melintasi Moskow (Rusia), Ankara (Turki), hingga Bukares (Rumania).
Sayangnya, wilayah Amerika Utara tidak kebagian karena saat gerhana terjadi, kawasan ini sedang berada di sisi siang Bumi.
Bagi masyarakat Indonesia, fenomena ini juga bisa disaksikan langsung tanpa perlu alat bantu. Dikutip dari akun Observatorium Bosscha, di Indonesia, fenomena ini bisa diamati mulai pukul 22.28 WIB pada 7 September hingga 03.55 WIB keesokan harinya. Tidak perlu peralatan khusus untuk menyaksikannya. Asalkan langit cerah, fenomena gerhana dapat dinikmati dengan mata telanjang dari seluruh Indonesia.
Berikut tahapan waktunya untuk wilayah Indonesia:
- 22.28 WIB: mulai penumbra
- 23.35 WIB: mulai sebagian
- 01.11 WIB: totalitas dimulai
- 02.33 WIB: totalitas berakhir
- 03.39 WIB: fase sebagian berakhir
- 03.55 WIB: selesai penumbra
Meski bisa dilihat tanpa alat, penggunaan teleskop atau teropong bintang tetap bisa menambah pengalaman, karena bayangan Bumi di permukaan Bulan akan terlihat lebih jelas.